BI Soal Ekonomi 2020 Minus 2,07 Persen: Lebih Baik dari Negara Mitra Dagang
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Prijono mengatakan, pertumbuhan ekonomi domestik pada 2020 masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara mitra dagang Indonesia. Ekonomi Tanah Air pada tahun lalu tercatat kontraksi minus 2,07 persen.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Prijono mengatakan, pertumbuhan ekonomi domestik pada 2020 masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara mitra dagang Indonesia. Ekonomi Tanah Air pada tahun lalu tercatat kontraksi minus 2,07 persen.
"Ini merupakan tahun yang pertumbuhannya negatif tapi tentunya kontraksi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja kita bisa melihat beberapa negara mitra dagang kita (juga terkontraksi)," ujarnya dalam acara Sosialisasi Brand Ekonomi Syariah dan Panduan Penggunaanya, secara virtual, Rabu (10/2).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Misalnya saja, mitra dagang Eropa terkontraksi cukup dalam yakni mencapai minus 6,4 persen. Kemudian hongkong terkontraksi 6,1 persen, dan tetangga Singapura juga mengalami kontraksi dalam yakni 5,8 persen.
"Negara Paman Sam kontraksi, Korea juga sama meskipun juga ada beberapa negara yang cukup besar yang masih mengalami positif meskipun itu rendah. misalkan China masih tumbuh positif 2,3 persen sementara itu Vietnam sekitar 2,9 persen," jelas dia.
Dia mengatakan, dengan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara mitra dagang tersebut, maka pemerintah dan Bank Indonesia sama sekali tidak pesimis dengan pelemahan terjadi di Tanah Air. Dia pun berharap tahun ini bakal terjadi pemulihan, seiring dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kita tidak perlu pesimis melihat data pertumbuhan itu. Kita semua mengharapkan bahwa dapat meningkatkan berbagai upaya dan kecepatan dalam beradaptasi untuk menyikapi kondisi yang penuh dengan tantangan dan tentunya dengan keterbatasan yang ada," jelas dia.
Baca juga:
Lambat Tangani Pandemi, Ekonomi Indonesia Kalah Dibandingkan China dan Vietnam
Ekonomi 2020 Terkontraksi, RI Bisa Terjebak Jadi Negara Kelas Menengah Puluhan Tahun
Bappenas: Butuh Investasi Rp5.912 Triliun untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen
Ini Tiga Faktor Utama Kerangka Kebijakan Pemulihan Ekonomi 2021
Menristek Bambang Sebut Covid-19 Jadi Krisis Ekonomi Terbesar yang Pernah Ada
Menko Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik dari Banyak Negara di Dunia