BI soal pelemahan Rupiah: Masih banyak yang lebih parah dari kita
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman mengatakan, saat ini bukan hanya Rupiah saja yang melemah, namun nilai tukar negara lain pun sedang mengalami kondisi serupa.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (23/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.908 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.789 per USD.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman mengatakan, saat ini bukan hanya Rupiah saja yang melemah, namun nilai tukar negara lain pun sedang mengalami kondisi serupa.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Selain itu, Agusman meminta masyarakat untuk tidak khawatir sebab BI masih tetap berada di pasar dan melakukan pemantauan.
"Kita kan tetap berada di pasar, kita minta masyarakat jangan panik," kata Agusman, di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (23/4).
Agusman menjelaskan, nilai tukar USD menguat terhadap mata uang negara lain disebabkan oleh faktor global. "Ini kan karena faktor global, bukan hanya di kita, dunia juga kan tadi juga dijelaskan hampir semua currency, seperti pergerakan nilai tukar di emerging market, year to date banyak sekali yang di atas kita depresiasinya," ujarnya.
Agusman mengungkapkan, saat ini depresiasi Filipina Peso year to date mencapai -4 persen, Indonesia Rupiah -2 persen , India -3 persen, dan Lyra Turki -6 persen.
"Masih banyak yang lebih parah dari kita, jadi memang kita paham dengan kejadian ini, tapi kita minta semua untuk bersama-sama dan kita tetap berada di pasar, dan kita harap bisa atasi situasi ini, karena ini faktor global."
Baca juga:
Ingin main sepak bola di stadion hingga futsal di GBK, cek tarif sewanya di sini
Kuartal I 2018, BNI raup laba Rp 3,66 T dan salurkan kredit Rp 439,46 T
Direksi Pertamina dirombak, Hiswana Migas harap tidak ada lagi kelangkaan BBM
Bos BTN beberkan keuntungan holding BUMN perbankan
SBY: Pemerintah Jokowi harus jelaskan ke rakyat soal serbuan tenaga kerja asing