Biayai APBN 2019, Kemenkeu Terbitkan Surat Utang USD 3 Miliar
Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai total USD 3 miliar. Penerbitan ini dilakukan untuk pembiayaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 atau yang dikenal dengan pre-funding.
Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai total USD 3 miliar. Penerbitan ini dilakukan untuk pembiayaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 atau yang dikenal dengan pre-funding.
Adapun SUN dalam denominasi USD dengan format SEC-registered secara rinci sebesar USD 750 juta untuk tenor 5 tahun. Kemudian USD 1,25 miliar untuk tenor 10 tahun dan USD 1 miliar untuk tenor 30 tahun.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Apa itu Keuneunong? Keuneunong atau Keunong merupakan sistem penanggalan yang masih digunakan oleh Suku Kluet di Provinsi Aceh.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
"Transaksi penjualan SUN dalam valuta asing ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB- dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch," demikian dikutip dari laman djppr.kemenkeu.go.id, Jakarta, Selasa (4/12).
Dengan mengambil keuntungan dari kondisi pasar yang kondusif pasca KTT G-20, Pemerintah mengakses pasar USD dengan cepat dan oportunistik untuk melakukan pre-funding kebutuhan pembiayaan di tahun 2019.
Transaksi ini adalah penerbitan kedua Pemerintah untuk SUN valuta asing dalam denominasi USD menggunakan format SEC-Registered Shelf. Penerbitan ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah untuk meningkatkan likuiditas SUN dalam denominasi USD.
Penerbitan SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Adapun Joint Bookrunners dalam penerbitan ini yaitu ANZ, Citigroup, DBS Bank, Deutsche Bank dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.
"Sementara PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. bertindak sebagai Co-Managers."
Baca juga:
Desember, BPJS Kesehatan Raih Dana Talangan Tahap 2 Rp 5,6 Triliun
Per 26 November 2018, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 160,85 Triliun
Wamenkeu: Kontribusi PNBP 25,4 Persen Dari Penerimaan Negara
Per Oktober 2018, Rupiah dan Harga Minyak Meleset Dari Target APBN
Pembayaran Subsidi Energi Tembus Rp 160,4 triliun di Oktober