Bisa dilalui saat mudik, Tol Batang-Semarang dilengkapi rest area & SPBU portable
Untuk menunjang kenyamanan pengendara, akan disediakan area peristirahatan portable, yang menyediakan fasilitas toilet, musala dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) portable.
PT Jasamarga Semarang-Batang memastikan ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer (Km) bisa dilalui secara fungsional untuk mudik Lebaran 2018. Maksud fungsional di sini, tol sudah layak jalan namun masih gratis untuk pengguna.
Direktur Utama Jasamarga Semarang-Batang, Arie Irianto mengatakan, saat ini 98,17 persen lahan dari 6.000 bidang sudah dibebaskan, sedangkan konstruksinya sudah mencapai 75,4 persen sampai pekan lalu.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana tari Toga berasal? Tari toga yang berarti tari larangan lahir pada zaman Kerajaan Siguntur.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
"Kalau konstruksi 75,4 minggu lalu ya," kata Arie, di Kantor Pusat Jasamarga, Jakarta, Selasa (17/4).
Menurut Arie, dengan capaian konstruksi saat ini, Tol Batang-Semarang sudah siap digunakan sebagai tol fungsional saat mudik Lebaran. Dengan menggunakan satu jalur dan dua lajur. "Artinya untuk Lebaran jalur yang kita fungsionalkan satu jalur dua lajur. Baliknya di situ lagi jadi bolak balik," ujarnya.
Arie melanjutkan, tidak ada upaya khusus untuk mengejar target agar tol tersebut bisa difungsikan saat mudik Lebaran. Sebab, tol yang ditargetkan selesai 25 September 2018 ini sudah memiliki satu jalur yang bisa dilewati kendaraan. "Karena memang selesai kita 25 September, Lebaran kan Juni ya. Tidak ada upaya khusus, kita upayakan selesai satu jalur saja," ucapnya.
Namun dia mewaspadai titik krusial, seperti jembatan, karena jika tidak tersambung harus dicarikan jalan alternatif. Selain itu, juga tanah yang belum dibebaskan. "Jembatan pasti karena kalau nggak tersambung pasti cari alternatif lain ya, terus lahan yang belum dibebaskan, tanah wakaf, masjid," paparnya.
Untuk menunjang kenyamanan pengendara, akan disediakan area peristirahatan portable, yang menyediakan fasilitas toilet, musala dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) portable.
"Sudah ada rest area tapi sifatnya temporary, musala, toilet, SPBU portable, bisa digunakan masyarakat yang mudik untuk istirahat. Kita akan kerja sama dengan Pertamina dan bengkel resmi," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)