Bisnis Kuliner Diprediksi Paling Moncer di 2019
Pengurus Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Bije Widjajanto menyebut bahwa bisnis dengan konsep ini masih akan tetap menarik di tahun 2019. Waralaba di Indonesia saat ini tercatat hampir 2.000 brand dengan 300 di antaranya merupakan brand asing.
Konsep waralaba atau franchise banyak disukai pebisnis pemula. Sebab, pemilik modal cukup menyediakan dana dan lokasi, lalu bisnis sudah dapat berdiri.
Pengurus Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Bije Widjajanto menyebut bahwa bisnis dengan konsep ini masih akan tetap menarik di tahun 2019. Waralaba di Indonesia saat ini tercatat hampir 2.000 brand dengan 300 di antaranya merupakan brand asing.
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Kenapa Warsilah memutuskan untuk membuka usaha jahit? Enggan berlarut-larut dari keterpurukan dimana suaminya menjadi salah satu korban yang terdampak PHK akibat pandemi Covid-19, Warsilah mencoba peruntungan dengan membuka usaha jahit pakaian untuk wanita, pria, dan anak-anak.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kapan Joy Sembiring melihat peluang bisnis di usaha wortel? Seiring berjalannya waktu, Joy melihat peluang bisnis di usaha wortel ketika kegiatan impor sudah tidak lagi dilakukan.
-
Bagaimana Wina memulai bisnis cirengnya? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,” kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah. Ketika itu, usahanya masih ia rintis dari bawah dan belum memakai gerobak.
Dia mengungkapkan, ada tiga jenis waralaba yang paling banyak diminati. Yaitu kuliner, retail dan pendidikan (tempat kursus, bimbel).
Dia memprediksi, bisnis yang paling moncer di tahun ini masih tetap sektor kuliner. Terutama menjelang pemilu dan hari raya Lebaran yang jatuh lebih awal dibanding tahun lalu.
"Yang kuliner mungkin menjelang - menjelang pemilu itu bisa lebih ramai karena kebutuhan orang kan banyak, kegiatan banyak, makan di luar," kata Bije saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (1/1).
Akan tetapi, lanjutnya, hal sebaliknya terjadi pada dunia investasi waralaba. Banyak penerima waralaba (franchisee) yang akan menunda investasi dan pembukaan outletnya.
Meski jumlah orang yang ingin memulai bisnis atau menambah bisnisnya tetap banyak, namun diperkirakan mereka akan menundanya hingga setelah Lebaran. "Tetap ada buka di bulan Februari, Maret cuma ada kemungkinan orang akan menunda nanti setelah pemilu lah. Nanti setelah pemilu bentar lagi ah nanti Lebaran. Jadi mungkin semester kedua baru akan kaliatan," ujarnya.
Menurut asalnya, franchise makanan terbanyak berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Malang. Dari kota-kota tersebut, hampir semua sudah ekspansi ke luar Jawa merata hingga ke Papua. Mulai dari yang berupa gerai hingga gerobak.
Dia mengungkapkan, outlet baru yang akan banyak dibuka tahun ini adalah bidang kuliner.
"Itu memang paling banyak. Jadi dari sisi jumlah brand nya memang paling banyak. Jadi tetap mungkin sebagian besar orang yang buka bisnis ya akan di sektor itu (kuliner)," ujarnya.
Baca juga:
Kebanjiran Konsumen, Centro Departemen Store Buka Gerai Kedua di Depok
Sektor Konsumsi Masih Lesu, Pertumbuhan Ekonomi 2019 Diragukan Bisa 5,2 Persen
Penghindaran Bea Masuk Ditindak, Omzet Pedagang Ritel Naik 3 Persen
Watson Raih Penghargaan The Best Omni Marketing Campaign of The Year
Bogor Resmi Jadi Kota Tanpa Kantong Plastik
Alfamart Luncurkan Koleksi Mainan Spesial Disney Coll-Egg-Tible Series