Blusukan ke pasar, 2 menteri ini beda pendapat soal harga pangan
Mendag sebut harga pangan mengalami kenaikan, namun, Mentan Amran malah klaim terjadi penurunan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman blusukan ke Pasar Tanah Tinggi, Tangerang untuk melihat pasokan dan harga kebutuhan pokok terutama bawang merah dan cabai. Akan tetapi, kedua pejabat negara ini malah beda pendapat soal kedua komoditi tersebut.
Enggartiasto sendiri melihat harga cabai dan bawang merah mengalami kenaikan. Padahal, pasokan kedua komoditi ini mencukupi kebutuhan masyarakat.
-
Bagaimana Kementan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan? Wamentan Harvick mengatakan, ketahanan pangan berpengaruh pada kedaulatan pangan yang sudah menjadi perhatian oleh Presiden Joko Widodo. Meski demikian, ia menyebut stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan harus tetap dijaga.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Harga cabai apa yang menjadi fokus Kemendag dalam memantau stabilitas harga? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai yang sebelumnya melejit pada momen Natal 2023 dan tahun baru 2024, kini mulai mengalami penurunan."Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun," kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
"Kami melihat harga cabai dan bawang merah mulai naik. Sementara pasokan saat ini normal. Tidak ada kekurangan berarti produksi juga cukup karena terjadi panen di sentra bawang merah dan cabai," katanya seperti dilansir Antara, Selasa (23/8).
Untuk itu, Kemendag dan Kementan bakal bersinergi melakukan stabilisasi harga pangan dan menjamin adanya pasokan kebutuhan pokok serta menjaga harga dalam posisi stabil. Menurutnya, salah satu masalah yang mengakibatkan adanya kenaikan harga adalah soal rantai pasok.
"Penyelesaian masalah mata rantai ini akan terus dikembangkan. Diharapkan, tiga hal yang diperintahkan Presiden mengenai ketersediaan pasokan, harga, dan petani sejahtera itu bisa tercapai dengan adanya sinergi ini," kata Enggartiasto.
Berdasarkan pantauan Kemendag, harga cabai naik sebesar 7-12 persen dibanding bulan lalu. Cabai rawit merah kini Rp 46.000 per kilogram. Sementara, harga cabai keriting mencapai Rp 36.000 per kilogram, dan bawang merah saat ini berada pada kisaran Rp 42.000 per kilogram.
Sementara untuk pasokan cabai rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati per hari sekitar 150 ton hingga 200 ton, sebetulnya sudah di atas rata-rata pasokan normal. Memang sempat terjadi penurunan pasokan dan terealisasi sekitar 105 ton per hari. Pasokan bawang merah juga dalam kondisi serupa, sempat turun dari rata-rata 85-90 ton per hari, sekarang menjadi 78 ton per hari.
"Kami ingin mengecek kondisi pasokan di hilir, di pasar Tanah Tinggi ini, secara lebih riil. Di hulu, kami telah coba pantau kondisinya, sehingga kami ke depan mencoba menemukan masalah harga cabai dan bawang merah ini," kata Enggartiasto.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim bahwa harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati sudah turun menjadi Rp 24.000 per kilogram dan di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang sebesar Rp 25.000 per kilogram.
"Harga bawang di tingkat petani itu Rp 14.000-Rp 16.000, dan sekarang tiba di Tangerang itu seharga Rp 25.000 per kilogram, dan di Pasar Kramat Jati itu Rp24.000 per kilogram. Dan konsep pemotongan rantai pasok yang kita bangun ini akan kita kembangkan bersama," kata Amran.
Amran menjelaskan, dari sisi produksi bagi para petani dan kelompok tani, pihaknya memberikan akses langsung ke pasar. Dengan adanya pemotongan mata rantai pasok tersebut, diharapkan petani dapat mendapatkan untung yang cukup dan terus berproduksi.
"Nanti, jika rantai pasok dipotong dan petani untung dan pengusaha untung, semua konsumen tersenyum," pungkasnya.
Baca juga:
Ini tantangan pekerja di sektor tambang era pasar bebas ASEAN
Utang luar negeri RI capai USD 323 M, Singapura kreditur terbesar
Per Juni 2016, utang luar negeri RI naik 6,2 persen jadi USD 323,8 M
Di wilayah ini, pasang instalasi gas PGN dapat pemanas air
Cerita Sri Mulyani 15 kali gagal telpon call center tax amnesty
Sinyal kuat harga rokok tak bakal segera Rp 50.000 per bungkus
Bos Bea Cukai: Harga rokok RI paling mahal dibanding Jepang