BMKG: Masyarakat Lombok harus tenang, tapi tetap waspada
Dwikorita menekankan bahwa masyarakat tetap tenang. Terlebih jangan mudah termakan isu media sosial yang menyebutkan bakal ada bencana lebih besar. Yang terpenting, sambung dia adalah mengenai mitigasi bencana.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati minta agar masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap waspada terhadap gempa susulan yang akan terjadi. Mengingat potensi gempa di Indonesia sangat tinggi dan masih akan terus terjadi.
"Jadi kita memang harus tetap waspada. Karena kita memang masih akan mengalami gempa, mengingat Indonesia adalah negeri cincin api dan negeri tumbukan lempeng-lempeng," katanya dalam diskusi Forum Merdeka Barat, dengan tema Rekonstruksi Fasilitas Dasar Pasca Gempa Lombok 2018, di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Senin (27/8).
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa dampak utama dari gempa Kabupaten Bandung? Dampak Gempa Kab Bandung M4,9 hari ini menimbulkan kerusakan beberapa bangunan,
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Namun demikian, Dwikorita menekankan bahwa masyarakat tetap tenang. Terlebih jangan mudah termakan isu media sosial yang menyebutkan bakal ada bencana lebih besar. Yang terpenting, sambung dia adalah mengenai mitigasi bencana.
"Sistem mitigasi bencana harus diperkuat. Sehingga kita siap hadapi ancaman gempa berikutnya. Termasuk di dalamnya, menyiapkan bangunan rumah agar lebih harmoni dengan gempa dan apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah gempa," ungkapnya.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah membuat bangunan yang mampu menghadapi guncangan kuat. "Seperti, harus dibuat bangunan yang bila mengalami goncangan bisa bergerak kompak," katanya.
Bahkan, dirinya mengatakan, pemerintah sudah menerbitkan panduan, terkait di daerah-daerah yang akan terkena dampak gempa. Termasuk, seberapa kuat bangunan tersebut menahan pergeseran lempengan.
"Dengan demikian tinggal bagaimana menyesuaikan dengan konstruksi bangunan, sehingga tidak langsung roboh. Bahkan kendati digoncang gempa kuat, konstruksi bangunan mampu memberi waktu bagi penghuninya untuk meninggalkan bangunan terlebih dulu," tuturnya.
Baca juga:
BMKG minta warga sekitar perairan barat Lampung waspadai gelombang tinggi
BMKG bantah kualitas udara Jakarta 'tidak sehat' saat Asian Games
Waspada, gelombang tinggi terjadi di perairan Lampung capai 4 meter
Gempa Malang karena lempeng Indo-Australia menyusup ke Eurasia
Gempa bumi 5,6 SR guncang Sumba Barat Daya, tidak berpotensi tsunami
Daerah-daerah rawan gempa di Indonesia, perlu waspada