BNPB ingatkan pemerintah hati-hati bangun PLTN
Indonesia sebagai wilayah khatulistiwa memiliki potensi bencana gempa sangat tinggi.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bernardus Wisnu Wijaya mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebab, banyak wilayah geografis Indonesia berpotensi terjadi bencana alam, serta kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia ) juga harus jadi perhitungan.
"Karena takut kecerobohan, dan sebagainya, ini kan jadi pertimbangan juga. Karena sering kali itu terjadi. Bencana itu sosial bukan masalah teknis. Bisa karena perilaku manusia, semakin tinggi risiko potensi bencana akan semakin terjadi," kata dia kepada wartawan di acara Islamic Development Bank (IDB) Grup di Senayan, Jakarta, Minggu (15/5).
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa itu PLBN Entikong? Ya, bangunan tersebut adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia.
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
-
Dimana PLTS di IKN Nusantara dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Kapan PLTS di IKN Nusantara ditargetkan beroperasi? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
Menurut Bernardus, Indonesia sebagai wilayah khatulistiwa memiliki potensi bencana gempa sangat tinggi. Selain itu, aspek perilaku manusia ikut mengancam rencana pembangunan tersebut.
"Kalau saya kapasitasnya menjelaskan ancamannya apa di lokasinya. Apakah ada banjir, angin puting beliung dan sebagainya. Saya tidak bisa mengatakan wilayah-wilayah mana. Pengaruhnya banyak, baik dari sisi ancaman daerah itu apakah tidak pengaruh gempa," tuturnya.
Meski demikian, Bernardus enggan menanggapi rencana pembangunan PLTN di wilayah Belitung. Dia hanya menegaskan kalau sumber daya manusia yang harus dikedepankan dalam proyek tersebut.
"Menurut saya kerentanan itu faktor manusia. Jadi survei detail dan mengedepankan masalah ini," tutupnya.
Seperti diketahui, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) menyetujui adanya pilihan sumber energi terakhir di Indonesia melalui tenaga nuklir. Opsi tersebut dicantumkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Baca juga:
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Jerman dimatikan gara-gara virus
Menengok proyek pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Belarusia
RI sulit punya PLTN, DPR minta Jokowi ganti anggota DEN
Jokowi terima Kepala Batan di Istana bahas potensi nuklir Indonesia
Butuh waktu lama dan uang miliaran dolar untuk bangun PLTN
Nuklir masih jadi energi alternatif terakhir atasi krisis listrik
DEN: Tak ada daerah aman di Indonesia untuk bangun PLTN