BNPB Keluhkan Turunnya Anggaran di 2019, Ini Jawaban Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa anggaran BNPB sebesar Rp 610 miliar tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk alokasi bencana. Sebab, anggaran tersebut bisa dipergunakan BNPB di luar dari kejadian bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan anggaran yang berkurang setiap tahunnya. Pada 2018, anggaran BNPB sebesar Rp 700 miliar, sementara di 2019 BNPB hanya dialokasikan sebesar Rp 610 miliar.
Merespons itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa anggaran BNPB sebesar Rp 610 miliar tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk alokasi bencana. Sebab, anggaran tersebut bisa dipergunakan BNPB di luar dari kejadian bencana.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
"Jadi kalau sekarang disebut dana di BNPB kecil anggarannya itu tidak merefleksikan seluruh anggaran yang disediakan untuk menghadapi bencana. Kalau liat anggarannya di BNPB, kata Pak Sutopo cuma Rp 610 miliar. Itu mostly adalah untuk BNPB sendiri," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/1).
Sri Mulyani mengatakan terkait dengan anggaran bencana, tidak hanya berpusat di BNPB saja. Sebab, pemerintah sendiri telah menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 7 triliun.
"Karena kalau terjadi bencana seperti di Lombok, kemudian di Palu, kemudian Banten itu kita akan merespons BNPB apa yang disebut dana on call. Kita mengeluarkan sampai Rp 7 triliun. Bahkan presiden dan wapres sering kalau di dalam rapat, oh kita harus mengeluarkan bantuan rumah, berapa yang rumahnya rusak berat. Berapa rusak ringan. Begitu verifikasi kita bayarkan. Jadi sebetulnya anggaran bencana tidak hanya di BNPB," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan anggaran yang berkurang tiap tahunnya. Kepala Pusat Data Indivasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jika di tahun 2018 anggaran BNPB Rp 700 miliar maka tahun 2019 BNPB hanya dialokasikan Rp 610 miliar.
Dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sutopo menuturkan jumlah anggaran tersebut untuk mencakupi seluruh Indonesia terbilang sangat kurang. Sementara berdasarkan data yang dimiliki BNPB, ancaman bencana meningkat.
"Anggaran BNPB terus menurun, di satu sisi ancaman bencana meningkat tapi anggaran bencana menurun 2019 hanya mendapat Rp 610 miliar untuk mengcover seluruh wilayah Indonesia tentu sangat berkurang," katanya, Selasa (25/12)
Baca juga:
TKN Jokowi Tegaskan Penundaan Pelantikan Kepala BNPB Tak Bermuatan Politis
BNPB Sebut Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Longsor Sukabumi
Pemda Bakal Bangun Rumah yang Rusak Akibat Longsor di Cimapag Sukabumi
Tunda Lantik Kepala BNPB, Jokowi Minta Willem Rampangilei Tinjau Longsor Sukabumi
BNPB Paparkan Penanganan Darurat Bencana Longsor di Sukabumi