Bos Bappenas Beberkan Alasan Pertumbuhan Ekonomi RI Merosot ke 5 Persen
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada unsur harga komoditas atau booming harga komoditas di periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang membuat perekonomian tumbuh tinggi.
Pemerintah terus menggenjot pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir berada di kisaran 5 persen. Angka ini lebih menurun dari 5 tahun sebelumnya yang bisa mencapai 6 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada unsur harga komoditas atau booming harga komoditas di periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang membuat perekonomian tumbuh tinggi.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Ketika kabinet ini dimulai kita tahu bahwa booming harga komoditas sudah berakhir dan akibatnya kiat tumbuh di seputaran 5 persen yang mungkin dianggap lebih rendah," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/10).
Seperti diketahui, pada periode 1968-1979, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat itu mencapai sekitar 7,5 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh komoditas minyak dan gas. Bahkan pada masa itu, Indonesia sempat dijuluki raja minyak dengan kapasitas produksi mencapai di atas 1 juta per barel per hari.
Setelah melewati puncak kejayaannya, perlahan harga minyak mulai turun yang kemudian membuat ekonomi Indonesia melakukan penyesuaian. Sejak periode 1980-1996 pemerintah memutar otak dengan tidak mengandalkan minyak sebagai tumpuan, akan tetapi juga mengarah pada SDA lain seperti kayu dan manufaktur.
Semakin ke sini justru Indonesia kembali pada kebiasaan lama yakni bertumpu pada komoditas. Sebab ketika ekonomi bergantung pada sawit dan batu bara hasilnya rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2000-2018 hanya 5,3 persen.
Meski mengalami penurunan, dia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah termasuk tinggi untuk ekonomi sebesar Indonesia. "Di bawah negara seperti China dan India namun, di atas dari banyak negara lainnya," imbuhnya.
Di lain sisi, inflasi Indonesia menjadi salah satu pencapaian yang cukup berhasil. Dia menjelaskan, inflasi selama 5 tahun ini berada di kisaran 3-4 persen. Hal ini menunjukkan pemerintah mampu menjaga stabilitas inflasi di tingkat rendah untuk pertahankan daya beli masyarakat.
"Demikian tingkat kemiskinan, yang berhasil diturunkan sampai single digit. Mulai tahun 2018, setelah sebelumnya selalu 2 digit bahkan agak jauh di atas 10 persen. Data terakhir menunjukkan tahun ini kemungkinan kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan ke seputaran 9,2 persen pada akhir tahun," jelasnya.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Waspadai 2 Faktor Pemicu Resesi Ekonomi
KSPI: Upah Minimum Bukan Berdasarkan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Faisal Basri: RI Akan Alami Kemunduran Jika Jokowi Tak Terbitkan Perppu KPK
Dampak Kerusuhan Papua Terhadap Ekonomi Nasional Tidak Signifikan
ADB Kaji Dampak Rentetan Demonstrasi ke Ekonomi RI
Tren Belanja Online Milenial Topang Pertumbuhan Ekonomi RI 2020