Bos Bappenas optimis target inflasi 3,5 persen tahun ini tercapai
Menteri Bambang menegaskan, untuk mengendalikan inflasi, terutama untuk volatile food yang harus diperhatikan adalah proses produksi dan distribusi pangan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro optimis target inflasi 2018 bisa tercapai di akhir tahun ini.
"Perkiraan kami sekitar 3,5 persen (target) masih bisa dicapai," kata Menteri Bambang saat ditemui di Kantornya, Senin (3/9).
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Di mana Bripda Indria Larasati bertugas? Bripda Indria Larasati bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Pelalawan, Polda Riau.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
Menteri Bambang menegaskan, untuk mengendalikan inflasi, terutama untuk volatile food yang harus diperhatikan adalah proses produksi dan distribusi pangan. "Itu masalah berapa besar kebutuhan dan berapa besar suplainya. Suplai itu tidak cuma bicara soal produksi tetapi bicara juga soal distribusi. Selalu upaya mengurangi inflasi harus fokus kepada produksi dan distribusi dari bahan pangan yang bergejolak," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini inflasi berada di level 3,18 persen.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengaku telah memiliki sejumlah langkah dalam melakukan upaya pengendalian inflasi agar berada di level 3,5 persen. Salah satunya adalah dengan mengendalikan volatile food atau inflasi harga pangan.
"Langkah pendeknya adalah melakukan volatile food atau inflasi harga pangan dengan menjaga posisi cadangan beras juga maupun pasokan komoditas pangan, daging, ayam ras maupun telur dan lain lain termasuk kerja sama antar daerah," kata Perry saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,Jakarta, Jumat (24/8).
Untuk langkah panjangnya, Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga telah memfokuskan kepada 4K. Yakni melalui keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, maupun koordinasi dan komunikasi yang efektif.
"Itu adalah langkah-langkah jangka panjangnya seperti itu. Dengan fokus sesuai arahan Pak Presiden (Joko Widodo) dengan dua hal penting adalah untuk memastikan ketersediaan pasokan, melalui optimalisasi sarana produksi pertanian maupun infrastruktur pasca panen maupun lain-lain, itu fokus dilakukan termasuk perdagangan antar daerah dan juga. Dan menjadi program TPIP dan TPID," sebut Perry.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukitapun menyebut akan terus melakukan langkah dalam mengendalikan inflasi pangan. "Pasti kita akan kendalikan volatile food. Itu pasti. Jadi kita akan siapkan mencadangkan dan mempersiapkan untuk melakukan berbagai langkah operasi pasar apabila diperlukan," kata Enggar.
"Apabila tidak diperlukan kita berjalan saja tetapi begitu kondisinya mengharuskan berbagai langkah untuk operasi dan penetrasi pasar maka kami siapkan," tutupnya.
Baca juga:
Bappenas: Deflasi Agustus karena ada penurunan konsumsi
Sri Mulyani soal deflasi Agustus: Masih kondusif untuk jaga ekonomi Indonesia
Bos BPS: Agustus jadi deflasi pertama di 2018
Penurunan harga telur ayam penyumbang terbesar deflasi Agustus
BPS catat Agustus 2018 alami deflasi 0,05 persen
Rupiah melemah 14.700 per USD, Menko Darmin khawatir kerek inflasi