Bos BI: Rupiah melemah karena USD menguat & Amerika membaik
Pelemahan nilai tukar Rupiah tidak bisa ditahan dari dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo angkat bicara terkait pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang hampir menyentuh level Rp 13.500. Menurut Agus, pelemahan tidak bisa ditahan dari dalam negeri karena ini dampak penguatan mata uang Amerika Serikat tersebut.
Tidak hanya Rupiah, mata uang negara lain juga melemah karena menguatnya USD. "Penguatan USD ini sesuatu yang tidak bisa ditahan, ini karena ekonomi AS membaik," ujarnya di Hotel Novotel, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/7).
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Meski demikian, Agus meyakini volatilitas atau pergerakan Rupiah masih dalam batas wajar. Bank sentral sebagai otoritas moneter akan selalu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Saya melihatnya adalah bahwa nilai tukar ini karena kondisi AS membaik, jadi Rupiah bisa ke Rp 13.400 - Rp 13.450, yang mau kita yakinkan volatilitas tetap dalam range yang baik," jelas dia.
Hasil FOMC Meeting (rapat) bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) semalam telah menetapkan keputusan tetap mempertahankan suku bunga acuannya. "Itu direspons pasar lebih tenang, volatilitas tetap ada, tapi BI akan menjaga dan nilai tukar rupiah saat ini mencerminkan fundamental," ungkapnya.
Baca juga:
Rupiah terus keok dari dolar AS, Menko sebut bukan masalah besar
Menkeu sebut mata uang yang kuat pun akhirnya keok dari dolar AS
Pelemahan Rupiah buat penyakit defisit Indonesia sulit sembuh
Wapres JK: Rupiah hanya melemah lawan USD
Rupiah melemah, uang bonus pegawai BUMN ini harus rela dipotong