Bos BI sebut fluktuasi Rupiah lebih baik dibanding Turki dan Brasil
"Secara umum kita volatilitasnya di bawah 10 persen dalam keadaan yang bisa diterima," ucap Agus.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo kembali bicara mengenai kondisi perekonomian Indonesia terkini. Menurutnya, ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi perekonomian global, salah satu contohnya adalah soal gejolak nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD).
Menurut Agus, sedikit saja gejolak di dunia internasional, maka bisa menyebabkan kenaikan nilai tukar dan atau malah sebaliknya.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
"Kalau nilai tukarkan selalu supply dan demand, jadi kalau sekarang fluktuasi kita di bawah 10 persen itu bukan suatu fluktuasi yang terlalu buruk ya. Jadi artinya secara umum ini masih bisa diterima," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10).
Agus menambahkan, fluktuasi tajam nilai tukar tidak hanya dialami Indonesia. Bahkan Turki, Rusia dan Afrika Selatan mengalami gejolak lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
"Tapi secara umum kita volatilitasnya di bawah 10 persen dalam keadaan yang bisa diterima," terangnya.
Mantan Menteri Keuangan ini menegaskan, kondisi perekonomian Indonesia sepenuhnya terpengaruh ekonomi global. Tiga hal yang perlu diperhatikan, kondisi perekonomian China, normalisasi kebijakan The Fed dan anjloknya harga komoditas ekspor.
"Jadi tiga faktor itu yang paling dominan," tutup Agus.
(mdk/idr)