Bos BKPM Yakin Ekonomi RI Tetap Stabil di Tengah Gejolak Perang Dagang
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memprediksi investasi luar negeri atau foreign direct Investment (FDI) akan mengalami peningkatan di masa-masa eskalasi perang dagang. Hal tersebut disebabkan kondisi perekonomian domestik yang stabil dan positif.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memprediksi investasi luar negeri atau foreign direct Investment (FDI) akan mengalami peningkatan di masa-masa eskalasi perang dagang. Hal tersebut disebabkan kondisi perekonomian domestik yang stabil dan positif.
"Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan bahkan dari waktu ke waktu banyak kekacauan, kita ini seperti oasis stabilitas dan akal sehat," ujar dia, saat ditemui, di kantornya, Jakarta, Selasa (18/6).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Kenapa KKP menargetkan pertumbuhan PDB perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menargetkan pertumbuhan PDB perikanan rata-rata berada di angka 4,00-5,00 persen.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Dia mengatakan perang dagang mendorong banyak industri untuk merelokasi pabriknya ke kawasan di luar negara yang berseteru. Indonesia dengan modal ekonomi yang stabil tentu akan menjadi incaran investor.
"(FDI?) Sekarang mereka (investor) sadar harus mendiversifikasi lokasi-lokasi pabrik. Katakan ada sebuah perusahaan internasional kebanyakan pabrik di negara tertentu. Kalau tiba-tiba negara itu dipilih oleh presiden Trump untuk diajak berantem, kan sebuah risiko yang harus ditanggapi," ungkapnya.
"Jadi memang yang lagi trending di kalangan investor adalah mendiversifikasi lokasi-lokasi pabrik nya. Jangan punya konsentrasi berlebihan di suatu negara atau satu kawasan," imbuhnya.
Dia menjelaskan, hari-hari ini, banyak negara yang limbung terpukul penurunan ekonomi global. Indonesia, dengan stabilitas politik dan ekonomi tentu akan meraup keuntungan. Apalagi Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat oleh lembaga pemeringkat internasional, seperti S&P.
"Cukup banyak negara lain punya masalah dan tantangan apakah dengan stabilitas politik, makroekonomi, ada negara yang mata uangnya anjlok 30-50 persen. Sementara kita kan tidak. Tidak ada blunder yang signifikan tidak ada volatilitas yang berlebihan, (Indonesia) stabil, rasional, pelan-pelan reformis," ujar dia.
Dia melanjutkan, sejauh pantauan dia, perang dagang memang berdampak ke pasar modal dan pasar uang. Perang dagang, kata dia, telah menyebabkan ketatnya pasar modal.
"Hemat saya dampak dari perang dagang saat ini lebih kita rasakan melalui pasar uang dan pasar modal dengan mengetatnya likuiditas dolar as dengan mengetatnya kondisi likuiditas di pasar karena investor cenderung menarik dananya dan diparkir ke aset aman, safe heaven, seperti obligasi pemerintah AS, dollar, sehingga dollar menjadi mahal dan langka," tandasnya.
Baca juga:
Ini Penyebab Investasi Indonesia Kalah dari Vietnam
Indonesia Dinilai Sulit Cari Peluang dari Perang Dagang AS-China
Imbas Perang Dagang, Airlangga Sebut Indonesia Masih Miliki Peluang
Pengusaha Harap Pemerintah Gencar Cari Keuntungan Perang Dagang AS-China
Presiden Jokowi Minta Kadin dan Hipmi Manfaatkan Perang Dagang AS-China
Indonesia Dorong Reformasi WTO Tekan Ketegangan Perang Dagang