Bos Kalbe Sebut Penyediaan Obat Anti Covid-19 Bukan Sebagai Investasi
President Director of Kalbe Farma Vidjongtius memastikan keputusan mendatangkan obat impor penawar Covid-19 bukan bagian dari investasi. Menurutnya, keputusan pengadaan Covifor sebagai bentuk modal kerja.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) atau Kalbe mulai memasarkan obat terapi pasien Covid-19 berjenis remdesivir generik asal India, dengan merk Covifor mulai hari ini, Kamis (1/10). Di mana harga jual Covifor Kalbe saat ini senilai Rp 3 juta per dosis.
President Director of Kalbe Farma Vidjongtius memastikan keputusan mendatangkan obat impor penawar Covid-19 bukan bagian dari investasi. Menurutnya, keputusan pengadaan Covifor sebagai bentuk modal kerja.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Kapan obat cacing efektif? Obat ini bekerja dengan cara membunuh cacing dewasa, larva, dan telurnya di dalam tubuh manusia.
-
Apa itu obat cacing? Obat cacing, seperti namanya, dirancang untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia. Cacing-cacing yang sering diatasi oleh obat cacing termasuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa saja jenis obat-obatan terlarang di masa kini yang dulunya digunakan sebagai obat? Sejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
"Jadi, pada dasarnya tidak ada investasi yang kami lakukan. Tapi, lebih kepada persiapan modal kerja untuk pengadaan barang tersebut dan kita distribusikan ke seluruh Indonesia," tegas dia dalam Press Conference Peluncuran Obat Antivirus Covivor (Remdesivir) di Jakarta, Kamis (1/10).
Terlebih, sambung Vidjongtius, perusahaan sampai saat ini belum menyiapkan alokasi dana investasi untuk penyediaan obat penawar Covid-19 itu. Sebab, Covifor merupakan produk obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi multinasional asal India, Hetero.
"Ini lebih kepada modal kerja sebenarnya. Karena tidak ada proses produksi di tempat Kalbe, tapi lebih kepada pemasaran dan distribusi," tambahnya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan izin edar obat covid-19 yang di distribusikan oleh Kalbe tersebut. Khususnya untuk emergency use authorization (EUA) atau penggunaan darurat medis.
Ketentuannya, digunakan pada pasien positif Covid-19 berusia 12 tahun ke atas, berat badan 40 kilogram (kg) ke atas, dan pasien bergejala berat yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit.
Baca juga:
Obat Anti Corona Kalbe Farma Dibanderol Rp 3 Juta per Dosis
Kabar Baik, Kalbe Farma Siap Distribusi Obat Covid-19 Mulai Hari Ini
Kalbe Farma Sebut Vaksin Virus Corona Mengandung Jahe Merah dan Jamur
Kerja Sama dengan Kalbe Farma, Pemerintah akan Layani 4.000 Tes PCR Gratis
Platform KlikDokter Bikin Fitur Periksa Dini Virus Corona Gratis
Kalbe Berdayakan 9.000 Petani Pasok Bahan Baku 500 Ton Jahe Merah