Bos PLN: 34 Proyek pembangkit mangkrak itu dari 8 tahun lalu
Bos PLN: 34 Proyek pembangkit mangkrak itu dari 8 tahun lalu. Sofyan Basir menegaskan 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak bukan merupakan bagian dari proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Menteri Rini menambahkan pemerintah hanya fokus pada penyelesaian megaproyek 35.000 MW.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), Sofyan Basir menegaskan 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak bukan merupakan bagian dari proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Menurutnya, 34 proyek tersebut merupakan garapan pemerintah terdahulu.
"Proyek itu sekitar 6-7-8 tahun lalu," singkat Sofyan di JCC, Jakarta, Minggu (13/11).
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menambahkan pemerintah hanya fokus pada penyelesaian megaproyek 35.000 MW. Di mana merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo.
"Mungkin di sini saya ingin menekankan yang selalu diramaikan urusan proyek 34 proyek mangkrak. Itu proyek yang dulu lho ya, bukan 35.000 MW," ungkapnya.
Menteri Rini menegaskan, dari megaproyek 35.000 MW, pemerintah memperkirakan akan ada tambahan kapasitas listrik 26.000 MW pada 2019.
"Yang 19.000 sisanya, 7.000-nya bisa disiapkan dari yang mangkrak-mangkrak," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Unit Komunikasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), I Made Suprateka menyebut, 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak bukan bagian dari mega proyek listrik 35.000 megawatt (MW). Dia menegaskan, 34 proyek tersebut tidak ada kaitannya karena terjadi di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lanjut Made, proyek-proyek tersebut merupakan proyek kecil. Selain itu, sebagian dari proyek tersebut merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Itu proyek di luar 35.000 MW. Itu sudah sejak lama sebelum 2010. Jadi jauh sebelum program 35.000 MW ini. Itu proyek kecil-kecil. Hampir sebagian besar adalah PLTU. Karena pemanfaatan batu bara. Rata-rata kapasitas di bawah 20 MW," ujarnya di kantor pusat PLN, Jakarta.
"Selain itu yang di atas 50 MW ada tapi hanya ada 2 buah, di bawah 100 MW ada 1 buah. Dari 34 itu total 633,5 MW," tambahnya.
Dari 34 proyek tersebut, 12 proyek tengah dalam upaya pemberhentian. Sementara 12 proyek sudah mengalami kemajuan, dan sisanya sebanyak 10 proyek lainnya masih dicari jalan keluarnya agar tetap dilanjutkan.
"Sementara ada dari 34 ini 22 dilanjutkan, dari 22 dilanjutkan 12 sudah berjalan. Yang 10 lagi belum ketemu jalan keluarnya. Lagi dicari jalan keluar entah nanti di ambil alih PLN atau di relokasi. Itu kendalanya macam-macam. Sekarang 12 proyek lainnya di terminasi itu bener-bener di terminasi. Ada 4 di Sumatera, 2 proyek di Kalimantan, 3 di Sulawesi Selatan dan NTT dan 2 di Maluku/Papua," pungkasnya.
Baca juga:
Belum lapor KPK, Jokowi tunggu kajian BPKP soal 34 proyek mangkrak
PLN: PLTU pertama bagian 35.000 MW segera beroperasi
PLN tampilkan progress 35 ribu MW di depan Presiden Jokowi
Soal mangkraknya 34 proyek listrik, KPK tunggu hasil laporan BPKP
Istana: Dari 34 proyek listrik, 12 di antaranya rugikan negara
Realisasi 35.000 MW baru 41 persen, bos PLN sebut sesuai target
Batan: Pemahaman nuklir untuk senjata masih populer
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.