BPJS Ketenagakerjaan: Banyak perusahaan tak daftarkan pegawainya
"Beberapa perusahaan belum mendaftarkan pekerjanya pada program pensiun."
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyebut banyak perusahaan yang belum mendaftarkan atau mengikutsertakan pegawainya dalam program-program jaminan sosial terutama jaminan pensiun (JP).
"Faktanya demikian, beberapa perusahaan belum mendaftarkan pekerjanya pada program pensiun. Sebetulnya selain gaji yang diterima dari perusahaan, ada 8,9 persen dari gaji yang diterima masuk ke BPJS. Pekerja harus 'aware' untuk bertanya pada perusahaannya," kata Agus seperti ditulis Antara, Jumat (20/5).
-
Siapa yang dijamin BPJS Ketenagakerjaan? Seluruh pemain timnas yang berlaga di Piala AFF yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang ini akan dilindungi keselamatannya, sejak saat latihan terlebih saat pertandingan.
-
Apa saja program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan? Dengan BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja akan memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Kenapa Pemkot Bontang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan? Tujuan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021. Tentang optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketengakerjaan dan untuk menjamin perlindungan sosial para pekerja di wilayah Kota Bontang.
-
Mengapa BSU BPJS Ketenagakerjaan diberikan? Program ini bertujuan untuk membantu para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19, dengan memberi subsidi bagi upah mereka.
Agus mengatakan, pekerja harus bertanya kepada perusahaan pemberi kerja terkait status terdaftar atau tidak sebagai anggota program Jaminan Pensiun (JP).
Menurut dia, kesadaran pekerja di Indonesia akan pentingnya kepesertaan jaminan sosial masih rendah.
Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang masih sebesar 19,5 juta jiwa per April 2016 atau sekitar 89,1 persen dari target tahun ini sebanyak 21,9 juta.
Sementara itu, jumlah perusahaan yang telah mendaftarkan pekerjanya ke program BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2016 yakni sekitar 334.000 perusahaan atau 95 persen dari target sebanyak 350.000 perusahaan.
Agus menjelaskan, dari empat program yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan, program Jaminan Pensiun (JP) memiliki jumlah peserta yang paling rendah yakni berkisar 7,6 juta peserta.
Ketiga program lainnya yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan adalah Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK).
"Yang terbesar kepesertaannya adalah JHT. Kalau Jaminan Pensiun paling sedikit (kepesertaannya) karena memang baru berjalan sekitar dua tahun ini," ujar Agus.
Baca juga:
BPJS Ketenagakerjaan incar pembiayaan proyek MRT dan LRT
2016, BPJS Ketenagakerjaan target rangkul 22,1 juta pekerja
Lowongan kerja BPJS Ketenagakerjaan diburu sarjana muda
BPJS beri asuransi kecelakaan kepada 1.200 driver Go-Jek
Ahok senang pekerja formal dan informal dapat BPJS Ketenagakerjaan
Ingin dapat kartu, ribuan Go-Jek geruduk Kantor BPJS Ketenagakerjaan
Puan Maharani deklarasikan revolusi mental di Kantor BPJS