BPS: Ekspor Maret 2021 Pecah Rekor Tertinggi Sejak Agustus 2011
Menurut data BPS, ekspor RI pada Maret 2021 sebesar USD 18,35 miliar mengalami peningkatan 20,31 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021 dan meningkat 30,47 persen jika dibandingkan Maret tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 18,35 miliar atau tertinggi sejak Agustus 2011 yang kala itu angka ekspornya mencapai USD 18,64 miliar.
"Nilai ekspor pada Maret 2021 yang mencapai USD 18,35 miliar ini tertinggi sejak Agustus 2011 yang waktu itu nilai ekspornya USD 18,64 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (15/4).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Suhariyanto menyampaikan, meningkatnya permintaan dari berbagai negara diiringi kenaikan berbagai komoditas andalan Indonesia sangat berpengaruh besar terhadap performa ekspor Indonesia pada Maret 2021.
Menurut data BPS, ekspor RI pada Maret 2021 sebesar USD 18,35 miliar mengalami peningkatan 20,31 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021 dan meningkat 30,47 persen jika dibandingkan Maret tahun sebelumnya.
"Jadi, pertumbuhannya sangat menggembirakan, karena naik secara month on month (MoM) maupun year on year (YoY),” kata Kepala BPS Suhariyanto.
Secara bulanan atau MoM, ekspor naik 20,31 persen, di mana hal itu terjadi karena adanya kenaikan ekspor baik untuk sektor migas maupun non-migas, dengan catatan kenaikan ekspor nonmigas sangat tinggi yakni 21,21 persen.
Secara YoY, ekspor Indonesia naik impresif 30,47 persen, yang disebabkan oleh kenaikan ekspor migas sebesar 38,67 persen dan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 30,07 persen.
Kenaikan di Semua Sektor
Pertumbuhan positif ekspor terjadi di semua sektor baik sektor migas, pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan. Secara MoM, sektor migas tumbuh 5,28 persen, pertanian tumbuh 27,06 persen, industri pengolahan tumbuh 22,37 persen, dan sektor pertambangan dan lainnya tumbuh 13,68 persen.
Pertumbuhan ekspor positif juga terjadi secara YoY, yakni sektor migas tumbuh 38,67 persen, pertanian tumbuh 25,04 persen, industri pengolahan tumbuh 33,45 persen, serta pertambangan dan lainnya tumbuh 11,93 persen.
"Jadi kembali kalau kita lihat pertumbuhan ekspor pada Maret 2021 ini sangat-sangat bagus sekali dan tentunya kita berharap pertumbuhan yang bagus ini terjadi di bulan-bulan selanjutnya," tutupnya.
(mdk/idr)