BPS: Jumlah penumpang kereta api turun di April 2018
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,9 juta orang atau 80,95 persen dari total penumpang kereta api.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada April 2018 sebanyak 35,80 juta orang. Angka ini turun 0,33 persen dibanding Maret 2018 sebesar 35,88 juta
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,9 juta orang atau 80,95 persen dari total penumpang kereta api.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
"Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek 0,96 persen, sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing naik 2,38 persen dan 2,65 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Senin (4/6).
Suhariyanto, mengatakan jumlah penumpang kereta api selama Januari sampai April 2018 mencapai 137,6 juta orang atau naik 12,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.
"Kenaikan penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera, yaitu naik berturut-turut 14,92 persen, 4,54 persen, dan 7,56 persen," ungkapnya.
Di sisi lain, Suharianto mengatakan jumlah barang yang diangkut kereta api pada April 2018 tercatat sebanyak 4,0 juta ton atau naik 3,71 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 2,8 juta ton atau 70,13 persen dari total barang yang diangkut kereta api.
"Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Sumatera sebesar 5,986 persen, sebaliknya diwilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 1,00 persen," imbuhnya.
Sementara, selama periode Januari hingga April 2018 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 15,4 juta ton atau naik 16,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Peningkatan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 23,30 persen dan 14,15 persen.
(mdk/idr)