BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 3 Tahun Berturut-turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan April 2023 surplus USD3,94 miliar. Capaian ini menandakan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 36 bulan atau 3 tahun berturut-turut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan April 2023 surplus USD3,94 miliar. Capaian ini menandakan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 36 bulan atau 3 tahun berturut-turut.
"Kita dapat analisa bahwa pada April 2023 neraca perdagangan barang kembali mencatat surplus sebesar USD 3,94 miliar. Neraca perdagangan Indonesia sampai April 2023 ini mengalami surplus selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (15/5).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Imam menyebut angka yang dicatat per April 2023 ini menunjukkan angka yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Meskipun angkanya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan April 2022 lalu.
Dia menyebut kontribusi surplus terbesar dari komoditas nonmigas yang mencatat surplus USD5,64 miliar.
"Dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu pertama bahan bakar mineral HS 27, kemudian lemak dan minyak hewan nabati HS 15 serta besi dan baja HS 72," terangnya.
Kendati begitu, neraca perdagangan komoditas migas tercatat mengalami defisit USD 1,70 miliar. "Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit senilai USD 1,70 miliar dengan komoditas penyumbang defisit itu minyak mentah dan juga hasil minyak," jelas dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Ingatkan Pelemahan Ekonomi Global Tetap Harus Diwaspadai
Indeks Manufaktur Negara Mitra Dagang Turun Bisa Pengaruhi Kinerja Ekspor Impor RI
Neraca Perdagangan RI Kembali Surplus, Tembus USD2,91 M di Maret 2023
BPS Catat Nilai Impor RI di Maret 2023 Naik 29,33 Persen
Ekspor RI di Maret 2023 Naik Capai USD23,50 Miliar
Erick Thohir Dorong BUMN Buka Pasar di India dan Afrika