BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 2,36 Miliar di Mei 2021
Angka ekspor sendiri tercatat mengalami penurunan secara bulanan menjadi USD 16,6 miliar pada Mei 2021 dari USD 18,49 miliar pada April 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,36 miliar pada Mei 2021. Angka ekspor sendiri tercatat mengalami penurunan secara bulanan menjadi USD 16,6 miliar pada Mei 2021 dari USD 18,49 miliar pada April 2021.
Sementara dari sisi impor, Indonesia mengimpor sebesar USD 14,23 miliar per Mei 2021, turun 12,16 persen dibandingkan bulan April 2021.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Dengan demikian, selisih antara ekspor dan impor Mei menghasilkan angka surplus USD 2,36 miliar pada neraca perdagangan.
"Neraca perdagangan Indonesia Mei 2021 ini kembali surplus USD 2,36 miliar dan ini lebih tinggi dari bulan April lalu. Jika kita lihat tren, Mei ini yang tertinggi selama 2021," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam sesi telekonferensi, Selasa (15/6/2021).
Suhariyanto menjelaskan, secara tahunan, ekspor mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 58,76 persen.
"Hal ini ditopang oleh kenaikan ekspor migas sebesar 66,99 persen dan non migas sebesar 58,3 persen," ujarnya.
Indonesia tercatat mengimpor sebesar USD 14,23 miliar per Mei 2021, dan angka ini turun 12,16 persen dibandingkan bulan April 2021. "Hal itu terjadi karena adanya penurunan impor non migas 14,16 persen, kendati impor migas masih naik 1,9 persen," jelasnya.
Lalu secara tahunan, impor tumbuh signifikan sebesar 66,68 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan impor migas hingga 213,6 persen dan impor non migas 56,4 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Neraca Perdagangan Surplus, KSP Sebut Ini Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia
BPS Catat Neraca Perdagangan RI Surplus 12 Bulan Berturut-Turut
Hubungan Baik dengan Palestina, Neraca Dagang Indonesia Surplus USD 7,6 Juta
Kuartal I-2021, Industri Pengolahan Nonmigas Surplus Capai USD3,69 M
Mendag: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 1,57 miliar di Maret 2021