BPS: Neraca perdagangan RI surplus USD 1,21 miliar di Oktober 2016
Surplus ini diperoleh dari nilai ekspor Indonesia yang mencapai USD 12,68 miliar dan impor hanya USD 11,47 miliar di Oktober 2016.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2016 mengalami surplus USD 1,21 miliar. Surplus ini diperoleh dari nilai ekspor Indonesia yang mencapai USD 12,68 miliar dan impor hanya USD 11,47 miliar di Oktober 2016.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, angka ekspor Indonesia meningkat 0,88 persen dibandingkan September 2016. Demikian juga dibandingkan Oktober 2015 meningkat 4,6 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Ekspor non-migas Oktober 2016 mencapai USD 11,68 miliar, naik 1,22 persen dibandingkan September 2016, sementara dibandingkan ekspor Oktober 2015 naik 8,43 persen," jelasnya di Jakarta, Selasa, (15/11).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2016 mencapai USD 117,09 miliar atau menurun 8,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian juga ekspor non migas mencapai USD 106,37 miliar atau menurun 4,65 persen.
Peningkatan ekspor non-migas Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar USD 287,1 juta. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak dan abu logam sebesar USD 158,8 juta.
Dari sisi impor, angka yang mencapai USD 11,47 miliar ini naik 1,55 persen jika dibandingkan September 2016, demikian pula jika dibandingkan Oktober 2015 naik 3,27 persen.
"Impor non-migas pada Oktober 2016 mencapai USD 9,94 miliar atau naik 4,27 persen jika dibandingkan September 2016. Sama halnya jika dibandingkan Oktober 2015 naik 6,33 persen," jelasnya
Untuk impor migas Oktober 2016 mencapai USD 1,53 miliar atau turun 13,13 persen jika dibandingkan September 2016, sama halnya jika dibandingkan Oktober 2015 turun 12,97 persen.
Secara Kumulatif, nilai impor Januari-Oktober 2016 mencapai USD 110,17 miliar atau turun 7,50 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015.
"Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas USD 15,30 miliar (turun 27,73 persen) dan non-migas USD 94,86 miliar (turun 3,12 persen)."
(mdk/idr)