BTN Sebar Deviden Rp561,58 Miliar Tahun Buku 2018
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, RUPST memutuskan akan membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih tahun 2018 atau sekitar Rp 561,58 miliar. Nilai dividen per unit saham sebesar Rp 53,029.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018. Dalam RUPST tersebut telah dibahas 7 mata acara dan mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, RUPST memutuskan akan membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih tahun 2018 atau sekitar Rp561,58 miliar. Nilai dividen per unit saham sebesar Rp53,029.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa yang membuat mayoritas analis merekomendasikan saham BBRI untuk dibeli? Atas pencapaian tersebut, mayoritas analis pasar modal tetap memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Mengutip Bloomberg Technoz, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1% memasang rekomendasi Beli untuk BBRI.
Menurut rencana dividen akan dibagikan ke pemegang saham pada minggu kedua Juni 2019. Sementara 80 persen laba ditahan perseroan atau setara dengan Rp2,24 triliun yang akan digunakan Bank BTN untuk ekspansi kredit, penguatan modal dan pengembangan usaha perseroan.
"Pemegang saham dalam RUPS juga mengapresiasi kinerja BTN tahun 2018. Kinerja Bank BTN telah berhasil tumbuh di atas rata-rata industri perbankan, misalnya dari sisi aset dan kredit," ujar Maryono di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (17/5).
Total aset BTN 2018 mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun. Pertumbuhan aset tersebut mencapai 17,24 persen atau berada diatas rata-rata industri yang tercatat 9,21 persen yoy.
Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp237,8 triliun, meningkat dibanding 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48 persen. Angka tersebut jauh diatas rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2018 lalu yang dicatatkan industri sebesar 11,75 persen yoy.
Dengan kinerja 2018, BTN tetap optimis menghadapi tahun 2019 dengan memasang target peningkatan aset sebesar 11 persen-13 persen yang akan didukung oleh peningkatan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan membaiknya sektor properti, Kredit dan pembiayaan diharapkan manajemen tetap melaju dengan pertumbuhan 12 persen-14 persen, sementara DPK ditargetkan tumbuh di angka yang sama yaitu 12 persen-14 persen.
"Kami fokus mengejar low cost fund untuk memperbesar porsi dana murah, strateginya antara lain mengejar nasabah captive dengan menggunakan produk KPR sebagai entry poin, merangkul nasabah dari generasi milenial dan mengembangkan fitur digital banking, untuk meningkatkan dana murah berbasis transaksi," tandasnya.
Selain itu, RUPST mengubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan dari semula Direktur Strategy Compliance and Risk menjadi Direktur Compliance serta mengubah Direktur Finance and Treasury menjadi Direktur Finance, Treasury and Strategy.
"Nixon Napitupulu akan merangkap jabatan sebagai Direktur Finance, Treasury dan Strategy sampai ada yang menggantikan," imbuhnya.
RUPST juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris, di antaranya Komisaris utama I Wayan Agus Mertayasa, dan Parman Nataatmadja, serta Maurin Sitorus sebagai komisaris. Perubahan Pengurus ini diharapkan dapat memperkuat komposisi manajemen BTN dalam meningkatkan bisnis perseroan sesuai target 2019 dan mendukung program sejuta rumah.
"Kami senantiasa akan tetap solid menjaga pertumbuhan bisnis Bank BTN, memperkuat sinergi dengan BUMN lain dan menjadi mitra terbaik Pemerintah dalam memberikan pembiayaan perumahan bagi masyarakat," kata Maryono.
Adapun susunan pengurus Bank BTN sesuai hasil RUPST adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama: Maryono
Direktur IT & Operation: Andi Nirwoto
Direktur Commercial Banking: Oni Febriarto Rahardjo
Direktur Compliance: R. Mahelan Prabantarikso
Direktur Finance and Treasury & Strategy
merangkap Direktur Collection, Aset Management: Nixon Napitupulu
Direktur Consumer Banking: Budi Satria
Direktur Distribution & Network: Dasuki Amsir
Direktur Strategic & Human Capital: Yossi Istanto
Sementara itu, jajaran komisaris sebagai berikut:
Komisaris Utama/ Independen: Asmawi Syam
Komisaris Independen: Kamaruddin Sjam
Komisaris Independen: Arie Coerniadi
Komisaris Independen: Lucky Fathul Aziz Hadibrata
Komisaris Independen: Garuda Wiko
Komisaris: Sumiyati
Komisaris: Iman Sugema
Komisaris: Eko Djoeli Heripoerwanto
Baca juga:
BTN Lakukan Pembinaan Tingkatkan Kesejahteraan 10.812 Petani di Purwakarta
Bos BTN Sebut Perbankan Mau Suku Bunga Acuan BI di Bawah 5 Persen
Solusi Bos BTN Hadapi Perubahan Bisnis Akibat Industri 4.0
Per Akhir Maret 2019, BTN Telah Salurkan Kredit Rp 202,5 Triliun
BTN Catatkan Laba Rp 723 Miliar di Triwulan 1-2019
Sukseskan Program Satu Juta Rumah, BTN Gelar Akad Massal Serentak