BTN Target Penyaluran KPR Bersubsidi Tumbuh 10 Persen Meski Tengah Ada Pandemi
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN menargetkan pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bersubsidi sebesar 10 persen di tahun ini. Target tersebut akan bisa digapai karena pemerintah menambah total KPR bersubsidi sebagai bentuk stimulus jilid II.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN menargetkan pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bersubsidi sebesar 10 persen di tahun ini. Target tersebut akan bisa digapai karena pemerintah menambah total KPR bersubsidi sebagai bentuk stimulus jilid II.
Direktur Utama BTN, Pahala Mansury, menyatakan pihaknya optimis mencetak target tersebut meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih melanda dan belum menunjukkan tanda mereda.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa yang dikeluhkan KTNA tentang kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024. Kata dia, Bulog justru kalah bersaing dengan pedagang beras dalam membeli gabah petani, dan nampak mengandalkan impor dalam pengadaan cadangan beras.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN menyerahkan sertipikat aset BUMN dan Pemda di Kalimantan Timur? Menteri ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sejumlah sertipikat aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan sertipikat aset Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Kalimantan Timur. Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (3/8/2023). Adapun sertipikat aset BUMN yang diserahkan, yaitu 24 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; 3 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Barat; dan 38 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Selatan. Sementara itu, sertipikat aset Pemda yang diserahkan antara lain 7 sertipikat bagi Pemerintah Kota Balikpapan; 3 sertipikat bagi Pemerintah Kota Samarinda; dan 2 sertipikat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Apa tujuan utama dari KPR BRI? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
"Total unit secara keseluruhan ada 172.000, di mana kuota yang dimiliki oleh Bank BTN bertambah 146.000. Ini yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan KPR subsidi untuk tahun 2020," ujar Pahala dalam video conference, Senin (3/8).
Meskipun di awal kemunculan Covid-19 permintaan KPR menurun, namun mulai Juni 2020 silam, permintaan KPR baik subsidi maupun non subsidi meningkat. Tercatat, penyaluran KPR mencapai angka Rp 193,49 triliun.
Angka ini naik sebesar 2,47 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 188,82 triliun.
"Ini kita harapkan pelan-pelan menunjukkan adanya perbaikan dan diharapkan sampai akhir tahun nanti kredit kita tumbuh 4 persen serta KPR 5,5 sampai 6 persen," ujar Pahala.
Permintaan KPR Subsidi BTN Naik 75 Persen per 25 Juni 2020
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi mulai meningkat seiring dengan dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sampai 25 Juni, permintaan KPR subsidi BTN meningkat hingga 75 persen.
"Permintaan itu lebih tinggi dari KPR subsidi di bulan Mei," kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Mansury dalam diskusi virtual Mendorong Pemulihan Ekonomi Melalui Perbankan, Kamis (2/7).
Pahala menilai, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB membuat kondisi ekonomi mulai berangsur-angsur pulih, termasuk permintaan kredit tersebut.
"Jadi kami optimistis dengan pelonggaran PSBB ini meningkatkan aktifitas ekonomi dan juga permintaan kredit berangsur-angsur pulih kembali," ujarnya.
Di lain hal, Pahala memperkirakan hingga akhir Juni nilai restrukturisasi kredit nasabah akan mencapai Rp30 triliun. Sementara hingga akhir Mei, kata dia, bank BTN sudah melaksanakan restrukturisasi kredit senilai Rp26 triliun.
"Sejak Maret kami melihat dari sisi perbankan kami lakukan restrukturisasi. Keringanan dari OJK. Jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi cukup besar jumlahnya," kata Pahala.
Dia menuturkan Bank BTN cukup beruntung karena 80 persen nasabahnya merupakan nasabah bank yang memang berpendapatan tetap. Namun demikian, 60 persen dari portofolio yang dimiliki BTN merupakan masyarakat berpendapatan rendah.
"Karena fokus utama dari bank BTN adalah menyalurkan KPR subsidi yang disalurkan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah," kata dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)