Buat aplikasi transportasi online, pemerintah tak akan akuisisi Go-Jek
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, ide pembuatan transportasi online ini merupakan adaptasi dari negara Asia, seperti Korea Selatan. Saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai masukan dari pihak terkait.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuat aplikasi transportasi online seperti Gojek dan Grab. Dalam aplikasi plat merah ini, Kemenhub akan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika serta PT Telkom.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, ide pembuatan transportasi online ini merupakan adaptasi dari negara Asia, seperti Korea Selatan. Saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai masukan dari pihak terkait.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Apa yang diminta Wakil Ketua DPR kepada penyedia transportasi online? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
-
Kenapa Wakil Ketua DPR meminta penyedia transportasi online untuk membuat fitur tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online. "Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,” kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
"Jadi seperti di Korea, di sana ada aplikasi yang dibangun masyarakat dan sekarang dipakai pemerintahnya. Dan itu sekarang kita pelajari," kata Menhub di Jakarta Convention Centre (JCC), Senin (17/9).
Dia juga menegaskan, memang Go-Jek adalah aplikasi buatan anak bangsa. Namun pihaknya tidak akan mengakuisisi Go-Jek, karena Go-Jek sudah memiliki market dan manajemen cukup besar.
"Kalau Go-Jek (Diakuisisi) pasti tidak, kita lihat ada aplikasi yang lebih merakyat," papar Menhub.
Sebelumnya, Budi mengatakan, dasar pembuatan aplikasi transportasi online plat merah ini atas masukan dari berbagai pihak. Sebab di negara lain, seperti Korea Selatan, juga telah mempunyai aplikasi serupa yang dimiliki oleh pemerintah.
"Ada pemikiran dari berbagai pihak, tapi belum matang. Kita akan matangkan," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (15/9).
Nantinya Telkom sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan ditunjuk sebagai aplikator. Namun namun hal ini masih terus didiskusikan dan masih dalam tahap penjajakan. "Bisa iya (Telkom sebagai aplikator). Tetapi kita sedang diskusi," tandas dia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menhub beri penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda kepada insan perhubungan udara
Driver senang Kemenhub bakal buat aplikasi transportasi online
Rencana Kemenhub buat aplikasi transportasi online didukung
Usai MA batalkan Permenhub, Kemenhub susun regulasi baru atur taksi online
Budi Karya setuju PNS terlibat korupsi dipecat
Jadi komisaris Garuda Indonesia, ini deretan prestasi mentereng Agus Santoso