Bukan Covid-19, Ini Ancaman Besar Bagi Pertumbuhan Ekonomi di 2022
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ancaman yang lebih dahsyat dari pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun tahun 2022. Menurutnya, ancaman yang perlu diwaspadai itu ialah inflasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ancaman yang lebih dahsyat dari pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun tahun 2022. Menurutnya, ancaman yang perlu diwaspadai itu ialah inflasi.
"Tentu di tahun 2022 tantangan berikut yang (lebih besar) inflasi," katanya dalam webinar Sarasehan Industri Keuangan Jawa Tengah dan DIY, Selasa (8/3).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
Untuk itu, dia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID lebih sigap dalam mengantisipasi tren pergerakan inflasi sepanjang tahun ini. Tujuannya agar menyelamatkan daya beli masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lebih berkualitas.
"Jadi, TPID perlu BERPERAN (lebih) menjaga inflasi agar pertumbuhan (ekonomi) bisa di dorong menjadi pertumbuhan yang berkualitas," tekannya.
Menko Airlangga menambahkan, saat ini, pemerintah terus melanjutkan agenda reformasi struktural. Dia menyebut, reformasi struktural menjadi kunci keluar dari perangkap negara pendapatan menengah (middle income trap).
"Kita perlu menjaga pemulihan ekonomi nasional, sehingga dapat terus tumbuh dan jangka menengah kita punya tantangan agar bisa segera lolos dari middle income trap," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, memasuki masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 inflasi menjadi persoalan yang perlu diwaspadai. Sebab, banyak negara yang telah meningkatkan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi.
Dia mencontohkan tingkat inflasi yang terjadi di Brazil. Saat ini inflasi di Brazil mencapai 10 persen dan tingkat suku bunga telah dinaikkan menjadi di atas 10 persen. Begitu juga dengan Rusia yang mengalami inflasi 8 persen, suku bunga acuannya telah dinaikkan sedikit di bawah 8 persen. Pun dengan Mexico, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga melakukan hal yang sama.
Kondisi ini turut berimbas pada Indonesia. Pemerintah harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. "Dengan kondisi itu kita berharap nilai tukar ini bisa berujung pada lingkungan seperti ini dengan peningkatan resiko global," kata dia.
Dari sisi volume perdagangan internasional diperkirakan juga akan mengalami penurunan. Mengingat di saat yang sama ketidakpastian global berpotensi memperlemah perekonomian dunia karena harga komoditas mengalami normalisasi dan penyesuaian dari harga tertinggi di akhir tahun 2021 sampai 2022.
Baca juga:
Kenaikan Harga Komoditas Dunia Dinilai Karena Sanksi Negara Barat ke Rusia
BI Prediksi Inflasi Maret Capai 0,32 Persen, Disumbang Kenaikan Harga Cabai
Deflasi Februari Dipicu Kebijakan Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Jokowi: Waspada Harga Pangan dan Inflasi Meroket Akibat Perang Rusia-Ukraina
BPS: Februari 2022 Terjadi Deflasi 0,02 Persen Dipicu Harga Minyak Goreng
Konflik Rusia-Ukraina, Harga Komoditas dan Inflasi RI Diprediksi Meningkat