Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah lantas cemas jika saat gelaran diskon, stok barang justru kekurangan pasokan atau shortage.
Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
- Bentuk Tim Khusus, Mendag Cari WNA Jadi Bandar Pemasok Produk Impor Ilegal ke Mangga Dua dan Tanah Abang
- Mendag Zulkifli Hasan: Barang Impor Ilegal Bikin Penerimaan Negara Rontok, Toko Dalam Negeri Banyak Tutup
- Daftar Tol Diskon 20 Persen Selama Mudik Lebaran 2024
- Daftar Diskon-Diskon Makanan Usai Nyoblos Pemilu 2024
Pengusaha penyewa toko di pusat perbelanjaan atau mal mengaku tidak khawatir atas tuntutan promo diskon yang bakal marak terjadi jelang Lebaran. Sebaliknya, mereka cemas jika stok tersedia tidak bisa memenuhi permintaan.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah lantas cemas jika saat gelaran diskon, stok barang justru kekurangan pasokan atau shortage.
Salah satunya karena sejak ada sejumlah perubahan terkait pelarangan terbatas (lartas) impor yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 3 Tahun 2024, ia belum melihat ada perbedaan pada praktiknya.
"Kita khawatirkan saat ini justru kalau ada event besar seperti Lebaran pasti kita ada diskon. Yang kita khawatirkan stoknya, karena sejak 10 Maret Permendag dijalankan, itu belum ada satu pun izin impor ya, yang bisa kita dapat," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/3).
"Sehingga stoknya mungkin akan kosong. Itu akan mempengaruhi penjualan dan pendapatan negara dari pajak," kata Budihardjo.
Secara umum, dia mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Namun, dia menyoroti pembatasan impor bahan baku yang ditakutkan mengganggu produksi dalam negeri untuk bersinar.
"Peraturannya kita dukung, tapi di dalam negerinya enggak ada stok barangnya, terus turis yang datang mau beli apa?" ungkap Budihardjo.
"Nah, untuk itu kemudahan produk-produk branded global maupun bahan baku untuk produsen memproduksi di Indonesia harus dikasih kemudahan, baru kita jadi surga belanja. Target surga belanja dari stok harga harus bersaing," urainya.