Bukan Soal Nominal, Pahami Sederet Strategi Sebelum Investasi di Pasar Modal
Agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal, masyarakat harus memahami strategi berinvestasi. Tentunya strategi ini perlu diterapkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dana, dan profil risiko.
Investasi di pasar modal tengah diganderungi masyarakat. Terlebih, semenjak Covid-19 melanda dan banyak masyarakat beraktivitas dari rumah. Investasi saham pun terbilang murah dan bisa dimulai dari dana ratusan ribu rupiah saja.
Sebenarnya, investasi bukan hanya tentang nominal dana yang diinvestasikan. Agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal, masyarakat harus memahami strategi berinvestasi. Tentunya strategi ini perlu diterapkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dana, dan profil risiko.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara memaksimalkan investasi untuk masa depan keuangan? Menjawab hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah BRI Prioritas lewat Wealth Management.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Apa saja gaya trading yang bisa ditiru oleh trader? Berikut macam-macam gaya trading yang mungkin bisa ditiru.
Untuk melakukan investasi di pasar modal, masyarakat dapat memanfaatkan produk saham dan reksa dana, lalu bagaimana strategi untuk berinvestasi di pasar modal? Berikut penjelasannya dikutip dari sikapiuangmu OJK:
Strategi Pertama
Strategi pertama yaitu menggunakan skema Dollar Cost Averaging (DCA) yaitu berinvestasi setiap bulan ataupun setiap minggu dengan jumlah uang yang sama. Strategi ini juga disebut sebagai nabung rutin, dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur auto debet pada rekening.
Melalui strategi ini, Anda dapat membangun kebiasaan berinvestasi secara konsisten dan mengurangi risiko kebiasaan konsumtif ketika memiliki dana menganggur karena dana sudah diinvestasikan secara rutin.
Selain itu, strategi ini cocok untuk investor dengan gaji atau pendapatan bulanan yang bersifat tetap dan ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Berinvestasi dengan DCA tidak harus dalam nominal besar. Namun, yang terpenting ialah berinvestasi secara rutin sehingga akumulasi dana investasi terus meningkat dan mendapatkan keuntungan dari kondisi pasar di setiap periode.
Strategi Kedua
Sedangkan strategi yang kedua adalah lump sum (LS), yaitu menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya.
Strategi ini cocok untuk investor yang ingin memiliki pendapatan tidak tetap atau ingin memanfaatkan dana menganggur dalam jumlah besar, seperti bonus atau warisan untuk berinvestasi.
Dengan strategi ini, akan mendapatkan imbal balik yang tinggi jika berinvestasi pada saat yang tepat yaitu membeli pada saat harga-harga NAB (Nilai Aktiva Bersih) sedang turun pada posisi terendah. Sehingga memungkinkan investor memperoleh lebih banyak unit investasi pada harga yang lebih murah, dan menjual pada saat harga NAB pada posisi tertinggi.
Namun perlu diingat, bahwa kondisi pasar sulit diprediksi, hal ini membutuhkan pengalaman dan keahlian untuk melakukan analisis pasar. Dalam hal ini strategi LS memiliki risiko kerugian yang relatif lebih tinggi dibanding strategi DAC ketika harga mengalami penurunan drastis.
Jenis Analisis
Untuk berinvestasi di pasar modal, khususnya pada instrumen saham dan reksa dana, terdapat dua jenis analisis yang dapat dilakukan, yaitu fundamental dan teknikal. Analisis fundamental yaitu analisis yang bertujuan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan tertentu. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam analisis fundamental yaitu kondisi makro ekonomi global. Misalnya kebijakan ekonomi dan perdagangan negara lain
Kondisi makro ekonomi dalam negeri misalnya kebijakan suku bunga BI, kurs rupiah, bahkan kondisi sosial dan politik dalam negeri. Investor dapat mempelajari hal ini dengan membaca laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan secara resmi.
Selanjutnya adalah analisis teknikal yaitu mempelajari kondisi historis harga di masa lalu untuk bisa mendapatkan gambaran mengenai pergerakan harga di masa kini dan mendatang. Analisis ini membutuhkan keahlian khusus seperti rumus statistika dan algoritma untuk dapat membaca pergerakan grafik dan harga saham.
Saat ini banyak sekali situs dan aplikasi digital yang memberikan informasi terkait analisis fundamental dan teknikal untuk memutuskan berinvestasi di pasar modal, khususnya saham dan reksa dana.
(mdk/idr)