Bukti paket kebijakan Najib Razak lebih efektif dibanding Jokowi
Langkah Najib Razak meningkatkan kepercayaan investor pada ekonomi Malaysia.
Ekonomi Indonesia dan Malaysia sama-sama dilanda masalah dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dan anjloknya nilai tukar mata uang kedua negara terhadap dolar Amerika (USD). Masing-masing kepala negara mengeluarkan paket kebijakan untuk menyelamatkan ekonomi.
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan Paket Kebijakan September 1 pada Rabu (9/9) lalu. Meski demikian, paket kebijakan yang berisi deregulasi dan debirokratisasi ini belum efektif menaikkan kepercayaan investor.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengakui pergerakan IHSG memang sempat menguat setelah pengumuman paket kebijakan. Namun, dia menilai pengumuman tersebut belum memberikan dampak positif secara signifikan dan lagipula diumumkan setelah market tutup.
"Pasar justru mencermati pemberian paket stimulus dari pemerintahan China untuk meredakan gejolak pasar yang terbukti mampu memberikan sentimen positif pada laju mata uang Asia. Rupiah pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat menguat," ujarnya beberapa waktu lalu.
Pada saat Jokowi mengumumkan paket kebijakan ekonomi, IHSG ditutup pada level 4.347. Namun, pasar tidak merespons secara positif terhadap paket tersebut. Hal itu terbukti pada penutupan IHSG pada tanggal 10 September, atau sehari setelah pengumuman paket kebijakan ekonomi yang malah turun ke level 4.343.
Berbeda dengan paket kebijakan Jokowi, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak mengambil langkah lebih konkret. Salah satu kebijakan Najib adalah, pemerintah Malaysia akan menyuntik dana USD 4,6 miliar pada perusahaan investasi ekuitas pemerintah.
Dilansir dari CNBC, Najib akan menambah modal ke perusahaan ValueCap dan perusahaan ini akan berinvestasi kembali di perusahaan-perusahaan Malaysia yang sahamnya telah anjlok beberapa waktu ini.
Paket kebijakan Najib terbukti efektif karena bursa lokal Malaysia naik 36 poin atau 2,25 persen ke level 1.639. Kenaikan ini berkat pembelian yang kuat dari dana lokal.
Dilansir dari media Thestar, ini merupakan kenaikan harian terbesar yang dialami FBM Kuala Lumpur Composite Index (bursa saham Malaysia) dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan terjadi setelah Perdana Menteri mengumumkan beberapa langkah untuk menstabilkan pasar uang.
Menurut statistik, lembaga keuangan lokal Malaysia membeli saham RM 1,36 miliar dan aksi jual saham mencapai RM 1,26 miliar. Lembaga pengelola dana Malaysia merasa, langkah Najib Razak menyuntik dana ke ValueCap telah meningkatkan kepercayaan investor di pasar.
"Pengumuman pemerintah jelas meningkatkan kepercayaan investor," ucap Kepala Etiqa Insurace dan Kepela lembaga riset Takaful Chris Eng seperti dilansir dari Thestar di Jakarta, Selasa (15/9).
Baca juga:
Intip paket kebijakan PM Malaysia selamatkan ekonomi negaranya
Beda cara Jokowi dan Najib Razak selamatkan ekonomi
Menko Rizal sebut sistem ekonomi Jokowi tak bisa sejahterakan rakyat
Nilai tukar Rupiah diprediksi kembali melemah
Pengusaha Indonesia mulai incar pasar Kolombia