Butuh 200 Km Jalur LRT Tuntaskan Kemacetan Jabodebek
Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto, mengatakan untuk menuntaskan masalah kemacetan di Jabodebek dibutuhkan jalur LRT sepanjang 200 kilometer. Perkembangan kota Jakarta dan sekitarnya sangat pesat sehingga pergerakan masyarakat menggunakan transportasi pribadi semakin meningkat.
Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto, mengatakan untuk menuntaskan masalah kemacetan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dibutuhkan jalur rel kereta ringan atau light rail transit (LRT) sepanjang 200 kilometer. Menurut Budi, perkembangan kota Jakarta dan sekitarnya sangat pesat sehingga pergerakan masyarakat menggunakan transportasi pribadi semakin meningkat.
"Idealnya jalur LRT ada sepanjang 200 Km, tapi pada tahap pertama ini kami selesaikan 44 Km. Baru selanjutnya ke tahap 82 Km," kata Budi Harto seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (15/2).
-
Kenapa LRT Jabodetabek diharapkan dapat mengurangi kemacetan? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa tren busana yang terlihat di acara HUT RI ke-78? Sesuai dengan ketentuan upacara, deretan artis ini juga hadir dengan mengenakan busana adat Indonesia.
-
Bagaimana Kota Metro memperoleh namanya? Melansir dari situs djkn.kemenkeu.go.id, sejarah penamaan Metro ini terbagi dalam beberapa versi sejarah. Pertama, kata 'Metro' diambil dari "Meterm" atau dalam bahasa Belanda artinya Pusat. Arti ini disebabkan oleh letak wilayah yang tepat di tengah-tengah antara Lampung Tengah dan Lampung Timur. Sementara itu, versi keduanya adalah berasal dari Bahasa Jawa yaitu 'Mitro' yang berarti teman, mitra, atau kumpulan.
Oleh karena itu, kajian pertama kali LRT langsung disepakati pemerintah untuk segera dibangun. Budi juga membandingkan nilai kerugian kemacetan saat ini bila dialihkan berinvestasi LRT.
"Misalnya dibandingkan untuk memilih investasi, kerugian pembakaran BBM selama kemacetan sepanjang tahun mencapai Rp 30 triliun, padahal satu rangkaian LRT investasi sekitar Rp 27 triliun, di mana satu gerbong dapat mengangkut 120 orang," katanya.
Namun, Budi mengingatkan bahwa proses investasi LRT juga tidak semudah memikirkan untung dan rugi sebuah investasi bisnis, banyak kajian yang harus dipertimbangkan.
Sampai dengan 8 Februari 2019 progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap satu telah mencapai 58,3 persen, rinciannya adalah lintas pelayanan satu Cawang - Cibubur 78,5 persen. Kemudian progres lintas pelayanan dua Cawang - Kuningan - Dukuh Atas 46,1 persen, dan lintas pelayanan tiga Cawang- Bekasi Timur 52,8 persen.
Pemilihan jalur layang LRT, lanjutnya, selain alasan teknis adalah untuk menghindari konflik sosial, karena pembebasan lahan untuk satu titik di Pancoran, Jakarta, saja memakan waktu hingga 1,5 tahun sehingga efisiensi waktu dianggap sebagai pertimbangan yang tepat.
Baca juga:
Mulai Uji Coba Juni 2019, Tarif LRT Jabodebek Bakal Rp 12.000 Sekali Jalan
LRT Jabodebek Bakal Diuji Coba Juni 2019
Adhi Karya: Biaya Pembangunan LRT Jabodebek Bukan Paling Mahal di Dunia
Meninjau Progres Pembangunan Proyek LRT Jabodebek
Moeldoko Minta Pemda Tidak Keluhkan Kerugian LRT Palembang
Kubu Prabowo Beberkan Proyek Infrastruktur Jokowi yang Terancam Mangkrak
Menhub Budi Soal LRT Sumsel Alami Kerugian: Ini Disubsidi Pemerintah