Butuh Stimulus Rp1.000 Triliun untuk Redam Dampak Covid-19 ke Sektor Ekonomi
Ekonom Senior Indef, Fadhli Hasan menyarankan kepada pemerintah agar tidak tanggung-tanggung memberikan stimulus kepada masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Ekonom Senior Indef, Fadhli Hasan menyarankan kepada pemerintah agar tidak tanggung-tanggung memberikan stimulus kepada masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, jika mau signifikan dampaknya ke ekonomi RI paling tidak pemerintah perlu mengeluarkan stimulus sebesar Rp600-1.000 triliun.
"Kami perkirakan bahwa stimulus yang dibutuhkan memang kalau mau signifikan dampak ke ekonomi, bisa menghasilkan suatu hasil atau outcome cukup baik, itu harus di atas 5 persen sekitar Rp600 - Rp1000 triliun," kata dia dalam diskusi online di Jakarta, Minggu (29/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
Dia mengatakan, negara tetangga seperti Malaysia bahkan sudah mengalokasikan anggaran stimulus kepada masyarakatnya hingga sebesar Rp928 triliun. Padahal, secara pertumbuhannya Produk Domestim Bruto (PDB) Malaysia tidak ada setengahnya dari Indonesia. "Jadi, persentase terhadap GDP jauh di atas kita," imbuhnya.
Hanya saja, kata dia jika pemerintah berani memberikan stimulus sebesar itu atau sekitar 5 persen maka perlu adanya pelebaran defisit dalam APBN 2020. Maka segala bentuk peraturan harus disiapkan seperti Perppu untuk mengubah APBN 2020.
"Kalau itu dilakukan, maka defisit sudah pasti lebih tinggi dari 3 persen, yakni di atas 5 persen. Dari itu kalau di atas 5 persen, harus ada peraturan perundang-undangan terkait APBN," kata dia.
Pemerintah Sudah Kucurkan Rp158,2 Triliun
Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono mencatat pemerintah sudah mengucurkan anggaran sebanyak Rp158,2 triliun untuk paket stimulus kebijakan ekonomi. Anggaran tersebut didorong untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global, termasuk adanya virus corona.
Dia merincikan dari total anggaran sebesar Rp158,2 triliun itu terdiri dari stimulus pertama sebesar Rp10,3 triliun, stimulus kedua Rp22,9 triliun, dan pelebaran defisit 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp125 triliun.
"Kalau ditotal sampai stimulus kedua, Rp158,2 triliun," kata dia di Jakarta, Kamis (25/3).
Dia menjelaskan, paket stimulus pertama diberikan pada 25 Februari 2020 lalu. Di mana belum ditemukan kasus covid-19 di Indonesia. Pemerintah saat itu mengeluarkan stimulus ekonomi ke satu dengan fokus ke dalam sektor ekonomi yang menangani lalu lintas orang. Baik sektor pariwisata, akomodasi dan transportasi.
"Ada 8 kebijakan stimulus tahap 1 yang besarnya Rp10,3 triliun," imbuh dia.
(mdk/idr)