Cak Imin Sebut Hilirisasi Indonesia Ugal-ugalan, Menteri Bappenas Beri Penjelasan Begini
Menteri Bappenas menegaskan, dari sisi perencanaan menggaet investasi, pihaknya tidak bekerja secara ugal-ugalan.
Suharso menegaskan, pemerintah tidak mungkin melakukan hirilisasi secara ugal-ugalan.
Cak Imin Sebut Hilirisasi Indonesia Ugal-ugalan, Menteri Bappenas Beri Penjelasan Begini
- Bappenas: Bali Utara Dirancang Jadi Pusat Dirgantara Indonesia Timur
- Gagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan
- Pojokkan Mahfud dan Cak Imin dengan CCS dan SGIE, Gibran: Itu Istilah Biasa dalam Investasi
- Debat Cawapres, Ide Mahfud-Cak Imin-Gibran Meningkatkan Ekspor dan Memperkecil Defisit Neraca Perdagangan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyatakan hirilisasi di Indonesia masih ugal-ugalan.
Suharso menegaskan, pemerintah tidak mungkin melakukan hirilisasi secara ugal-ugalan. Dia mengatakan, dari sisi perencanaan menggaet investasi, pihaknya tidak bekerja secara ugal-ugalan.
"Enggak kalau menurut saya, ya pemerintah masa mau ugal-ugalan. Apalagi Bappenas nggak akan ugal-ugalan, kalau dibilang ugal-ugalan itu kan berarti bukan hanya ke satu pihak di dalam kabinet, apalagi Bappenas, kami yang merencanakan merancang apa yang patut untuk kita buka investasi," ujar Suharso kepada media, Selasa (30/1).
Dalam hirilisasi dari sisi Bappenas, pihaknya bertugas untuk menggaet investor untuk mengembangkan industri tersebut. Misalnya bauksit, nikel, emas hingga tembaga.
"Kalau bagi kami investasi di kita punya sumber daya alam yang kaya. Apakah itu bauksit, nikel, emas, tembaga kita untuk beberapa kasus itu adalah critical row matterial (bahan baku kritis), jadi bahan yang kritis yang dimiliki oleh dunia, alhamdulillah kita punya," jelas dia.
Tak hanya itu, investasi yang digaet tidak serta merta hanya mengambil sumber daya alamnya saja, tetapi juga diiringi dengan penguasaan teknologi dalam mendukung pembangunan industri tersebut.
Sehingga, jangan sampai sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tergerus habis dan tidak memberikan nilai tambah kepada negara.
"Kalau Bappenas itu mendorong agar setiap kita membuka di critical row matterial itu harus diikuti dengan penguasaan teknologinya, jadi riset yang dibelakangnya itu harus kita dorong, jadi jangan sampai kita kemudian orang datang investasi hanya ngeruk saja ngambil bawa kesana," beber Suharso.
Diberitakan sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut kondisi pertambangan di Indonesia yang memprihatinkan. Sebab, banyak tambang ilegal yang tersebar di sejumlah wilayah
"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal. Sementara tambang yang legal tidak membawa kesejahteraan,” kata Cak Imin saat debat saat debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1).
Sehingga, Cak Imin menilai proses hilirisasi oleh pemerintah dalam sumber daya pertambang tidak berjalan dengan baik. Bahkan, upaya itu dipandangnya dilakukan secara ugal-ugalan.
“Dan kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan,” kata dia.