Cara Pemerintah Capai Target Net Zero Emission Tahun 2060
Jalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Transisi energi menjadi focus pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060. Salah satu usaha yang dilakukan adalah inovasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya saja PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan Digitalization Online Tube Boiler Analysis (DOTA), Akselerasi Produksi Green Energy Dengan Metode Baru Pencampuran Batubara-Biomassa Dalam Upaya Mendukung Energy Transition dan Inovasi yang terakhir adalah Modifikasi Oil Cooler (MODERATOR) untuk menghindari terjadinya kebocoran oli pada generator transformer PLTU Labuan PGU.
- Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Semen Indonesia Dongkrak Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
- Kementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
- Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
- Jurus Jitu PLN Wujudkan Net Zero Emission di 2060
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dalam pemenuhan energi sesuai amanat konstitusi, saat ini mengalami penyesuaian ke arah energi yang ramah lingkungan untuk melaksanakan transisi energi.
"Kami di Kementerian ini memang bertanggung jawab yang sangat besar, Kementerian ESDM adalah bagian dari pada Amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia khususnya Pasal 33 dan dalam konteks itu kita juga mengalami perubahan transisi yang sangat luar biasa kita bicara tentang green energy dan juga bicara tentang lingkungan yang lebih baik," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, perubahan iklim menjadi salah satu fokus Pemerintah, sebab itu pelaksanaan transisi energi merupakan sebuah keharusan untuk mewujudkan target Net Zero Emission pada 2060.
"Fokus pada perubahan iklim dan komitmen Net Zero Emmision (NZE) maka transisi energi harus kita lakukan," tutur Bahlil.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan di balik upaya mengakselerasi transisi energi terdapat tangan terampil para enginer PLN IP yang mampu menghasilkan inovasi pada sektor ketenagalistrikan.
"PLN Indonesia Power telah menghasilkan beragam inovasi untuk meredam emisi yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan, tentunya itu merupakan hasil dari kegigihan enginer kami yang terus melakukan pengembangan untuk menjawab tantangan ini," kata Edwin.
Tanpa Ini, Target Net Zero Emission Tahun 2050 Sulit Tercapai
Sebelumnya, Kepala Pusat Industri Hijau, Kementerian Perindustrian Apit Pria Nugraha pernah mengatakan peta jalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission pada tahun 2050. Setidaknya, empat sub sektor seperti industri tekstil, keramik dan kaca, makanan dan minuman, dan alat angkut, menjadi prioritas untuk masuk ke dalam peta jalan dekarbonisasi.
"Kebijakan penurunan emisi di sektor industri perlu diimplementasikan dengan fokus pada peningkatan daya saing sosial yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan," ujar Apit, Kamis (8/8).
Tercatat, emisi sektor industri di Indonesia terus meningkat pada periode 2011-2022. Pada tahun 2022, emisi sektor industri mencapai lebih dari 400 juta ton setara karbondioksida, yang berasal dari penggunaan energi, proses produksi dan penggunaan feedstock, serta limbah.
Penggunaan energi fosil untuk menghasilkan panas di proses industri dan pembangkitan listrik menjadi penyebab peningkatan emisi gas rumah kaca tersebut. Agar penurunan emisi di sektor industri dapat turun secara signifikan, Kementerian Perindustrian mendorong aksi dekarbonisasi melalui perancangan peta jalan industri hijau untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada 2050.
Sementara itu, Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengungkapkan kajian IESR telah merumuskan lima pilar dekarbonisasi yang dapat menjadi dasar dalam pembuatan peta jalan industri hijau, yaitu efisiensi sumber daya/material, efisiensi energi, pemanfaatan bahan bakar, bahan baku dan sumber energi rendah karbon, elektrifikasi proses industri, penggunaan CCS/CCUS (Penangkapan dan Penyimpanan Karbon) bagi proses industri yang emisinya sulit dihilangkan (hard to abate sector).