Cerita Alfina, Kumpulkan Honor Menari Sejak TK Demi Bisa Berangkat Haji
Gadis asal Semarang ini bisa berangkat haji dengan uang hasil menabung sejak TK.
Gadis asal Semarang ini bisa berangkat haji dengan uang hasil menabung sejak TK.
- Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
- Saking Lelahnya, Cerita Jemaah Haji Tidur Beralas Kardus di Muzdalifah Nyenyak Banget
- Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji
- Cerita Manda Jadi Jemaah Haji Termuda di Lumajang, Gantikan Sang Ayah yang Telah Meninggal
Cerita Alfina, Kumpulkan Honor Menari Sejak TK Demi Bisa Berangkat Haji
Cerita Alfina, Kumpulkan Honor Menari Sejak TK Demi Bisa Berangkat Haji
Halima Hadi Alfina (18) menjadi salah satu jemaah haji termuda pada musim haji 2024. Gadis asal Semarang ini bisa berangkat haji dengan uang hasil menabung sejak Taman Kanak-Kanak (TK).
Cerita ini bermula ketika Jumiyati, orang tua Alfina mendaftarkan keluarganya berangkat haji pada tahun 2009 lalu. Kala itu, Alfina masih berusia sekitar 3-4 tahun.
Sejak TK, Alfina memang sudah ikut sanggar tari. Kepiawaian Alfina menari tarian tradisional membuatnya banyak diundang berbagai acara dan mendapatkan honor.
Dari situ, Jumiyati mengajarkan Alfina menabung untuk pergi haji ke Baitullah.
"Sejak PAUD saya sudah ikut sanggar tari. Honor menari saya titipkan Ibu, untuk tabungan haji, ujar Alfina saat ditemui tim Media Center Haji, di kawasan Masjid Nabawi, dikutip Selasa (28/5).
Awalnya, Alfina tidak memahami maksud pergi haji.
Dia hanya mempercayakan uang honor yang diterima kepada ibunya untuk ditabung.
merdeka.com
Gadis yang baru lulus SMA ini mengaku mengetahui makna berhaji saat memasuki usia remaja. Sejak saat itu, Alfina lebih rajin dan getol menabung untuk melunasi biaya haji.
Cara Alfina mendapatkan uang pun terbilang unik. Dia tidak menyisihkan uang jajan yang diberikan orangtuanya. Melainkan mengikuti berbagai ajang lomba menari, cerdas cermat hingga wirausaha untuk mendapatkan hadiah uang tunai.
Banyaknya lomba yang dimenangkan membuat uang tabungan untuk membayar ongkos haji.
"Saya ambil dari lomba, bukan dari uang saku. Saya pernah lomba nari dari SD, SMP dan SMA," kata Alfina.
Hingga akhirnya, di tahun 2020, Alfina sudah bisa berangkat ke Baitullah. Namun perjalanan Alfina dan keluarga tertunda akibat wabah Covid-19. Barulah di tahun 2024 ini, Alfina bersama ayah-ibu dan 2 kakaknya bisa pergi haji.
Walau pun sudah bisa melunasi ongkos berhaji sejak tahun 2020, Alfina tetap rajin menabung untuk memenuhi kebutuhannya selama di Tanah Suci.
Uang hasil tabungannya digunakan untuk membeli berbagai keperluan untuk berhaji.
Alfina juga memanfaatkan uang tabungannya untuk memberi barang-barang yang diinginkan selama di Madinah.
Semisal membeli baju gamis yang dipakai di Arab Saudi. Alfina membeli gamis berwarna hijau itu seharga SAR100 riyal atau sekitar Rp430.000.
Tak hanya itu, dia juga membeli pernak-pernik untuk oleh-oleh dan dibagikan kepada teman-temannya nanti.
Jumiyati Ajarkan Anak Menabung Sejak Kecil
Jumiyati, ibu dari Alfina mengaku mengajarkan anaknya sejak kecil untuk menabung. Bahkan dia selama sekolah, Alfina tidak diberi uang jajan selayaknya anak-anak pada umumnya.
Setiap hari dia membawakan bekal untuk Alfina makan di sekolah. Dia juga memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya. Hal ini yang membuat Alfina disiplin menabung. Setiap honor atau uang hasil lomba disisihkan untuk menabung, sedekah dan jajan.
Pola asuh ini pun tak dikeluhkan Alfina. Bahkan dia tidak merasa ketinggalan zaman dari teman-temannya.
Jumiyati yang juga seorang Kepala Sekolah di Semarang ini memang mengajarkan disiplin mengelola keuangan kepada anaknya.
Dia mendidik anaknya agar berbelanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
"Kalau dia minta HP terbaru, misalnya, saya beri pengertian dia belum butuh, karena kebutuhan dia hanyalah untuk belajar," ujar Jumiyati.
Didikan Jumiyati membawa hasil.
Alfina tekun menabung dan bahkan bisa menambah sendiri biaya naik haji.