Sederet Keringanan yang Bisa Dimanfaatkan Jemaah Haji Lansia Saat Berada di Tanah Suci Mekkah
Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung semangat memberikan layanan terbaik bagi jemaah.
Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung semangat memberikan layanan terbaik bagi jemaah.
Sederet Keringanan yang Bisa Dimanfaatkan Jemaah Haji Lansia Saat Berada di Tanah Suci Mekkah
Sederet Keringanan yang Bisa Dimanfaatkan Jemaah Haji Lansia Saat Berada di Tanah Suci Mekkah
Kementerian Agama mencatat jumlah jemaah haji kategori lanjut usia (lansia) pada musim haji kali ini sebanyak 44.795. Mereka yang masuk dalam kategori ini berusia 65 tahun ke atas.
Data tersebut terangkum dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). Bila dirasiokan berdasarkan total kuota jemaah haji reguler yaitu 213.320 orang, berarti hampir 21 persen jemaah tahun ini kategori lansia.
Angka ini lebih rendah dari total jemaah lansia dengan usia 65 tahun ke atas pada Operasional Haji 1444 H/2023 M lalu, yakni lebih dari dari 60 ribu jemaah.
Meski demikian, Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung semangat memberikan layanan terbaik bagi jemaah.
Khususnya bagi mereka yang lansia dengan tagline Haji Ramah Lansia. Tidak hanya itu, tercakup di dalamnya adalah jemaah disabilitas.
Anggota Media Center Haji, Widi Dwiananda menyampaikan, dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Lansia yang diterbitkan Kementerian Agama disebutkan sejumlah kemudahan (rukhsah) bagi jemaah lansia dalam menjalani rangkaian ibadah hajinya.
Pertama, jemaah lansia atau yang sedang sakit diperbolehkan salat di hotel atau masjid terdekat di Masjidil Haram.
Salat bagi jemaah lansia, risiko tinggi dan disabilitas bisa dilakukan di mana saja di Tanah Haram baik di hotel atau di masjid terdekat.
"Mereka tetap mendapatkan keutamaan pahala salat sebagaimana di Masjidil Haram," kata Widi dalam keterangan resmi Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (28/5).
Kedua, terkait melontar jumrah. Hukum melontar jumrah adalah wajib. Apabila seseorang tidak melaksanakannya dikenakan dam/fidyah.
Namun bagi jemaah lansia yang tidak mampu melempar jumrah bisa diwakilkan.
“Bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan lontar jumrah dapat mewakikan pada orang lain, dengan syarat si wakil harus melempar atas nama dirinya terlebih dulu untuk masing masing dari ketiga jumrah,” kata Widi menjelaskan.
Ketiga, tawaf. Tawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun haji.
Mengingat area tawaf penuh sesak, jemaah lansia perlu memilih waktu yang strategis dan kondusif.
“Pelaksanaan tawaf tidak harus berjalan kaki. Boleh juga dengan naik kursi roda, digendong atau menggunakan skuter,” kata Widi.
Keempat, sai. Berdasarkan pendapat Mazhab Syafi’i, Widi menjelaskan, lansia boleh memilih bersa’i dengan jalan kaki, naik kursi roda atau skuter, sesuai situasi dan kondisinya saat itu.
Menurutnya, jemaah lansia juga perlu mempertimbangkan tips Imam Al Nawawi yang menyatakan yang lebih utama adalah mencari waktu yang sepi untuk bersa’i.
“Jika suasana sangat ramai dan berdesak-desakan, lebih baik menjaga diri agar tidak sampai terdesak atau tersakiti oleh orang lain,” kata Widi.
“Semoga dengan sejumlah kemudahan (rukhsah) tersebut, para jemaah lansia dapat menjalani rangkaian ibadah hajinya dengan khusyuk, aman dan lancar,” pungkasnya.
Update Jemaah Haji Indonesia yang Tiba di Mekkah
Operasional pemberangkatan jemaah haji pada hari Selasa (28/4), telah memasuki hari ke-17. Tercatat sudah 117.267 jemaah telah tiba di Tanah suci yang tergabung dalam 298 kelompok terbang.
Sementara itu, jemaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 20 orang.
Pada hari Selasa (28/5) terdapat 23 kelompok terbang yang akan tiba di Mekkah dari Tanah Air. Ada pun rinciannya yakni:
1. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah /1 Kloter
2. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 Kloter
4. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 Kloter
5. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/ 1 Kloter
6. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/ 1 Kloter
7. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 880 jemaah/ 2 Kloter
8. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 2.160 jemaah/6 Klote
9. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 Kloter
10. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter
11. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 880 jemaah/ 2 Kloter
merdeka.com