449 Jemaah Haji Asal Sumsel Segera Terbang ke Madinah, 90 Persen Punya Risiko Tinggi
Pengawasan diperketat karena 407 jemaah atau 90,6 persen masuk kategori risiko tinggi
Pengawasan diperketat karena 407 jemaah atau 90,6 persen masuk kategori risiko tinggi
449 Jemaah Haji Asal Sumsel Segera Terbang ke Madinah, 90 Persen Punya Risiko Tinggi
449 Jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 2 asal Lubuklinggau, Musi Rawas Utara, dan Palembang, tiba di Asrama Haji Palembang, Minggu (12/5).
Pengawasan diperketat karena 407 jemaah atau 90,6 persen masuk kategori risiko tinggi (Risti).
Berdasarkan pemeriksaan tim kesehatan embarkasi, jemaah calon haji (JCH) yang risti di antaranya usia lanjut 3 orang. Risti karena penyakit 213 JCH, dan risti karena penyakit dan usia berjumlah 191 orang.
JCH yang risti ini terbanyak dibanding JCH kloter 1 yang sudah diterbangkan ke Madinah.
"Kloter dua sudah tiba dan besok diberangkatkan ke Madinah, hanya saja 90,6 persen dari mereka masuk kategori risti," ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Sumsel Armet Dachil, Minggu (12/5).
Armet mengungkapkan, kondisi ini menjadi perhatian agar semua jemaah dalam kondisi siap berangkat ke Tanah Suci. Namun di tahun ini Kemenag masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia karena ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas (21,41 persen).
"Pemerintah berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi seluruh jemaah. Para petugas dilatih dan diingatkan agar lebih ramah dan peduli kepada jemaah, khususnya lansia,” katanya.
“Seluruh jemaah haji juga diajak untuk bersama memberikan kepedulian kepada para lansia yang ada dalam rombongannya," tambah Armet.
Kemenag menginisiasi sejumlah Program Ramah Lansia sejak dalam negeri.
Misalnya bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), pengkloteran dengan memprioritaskan lansia menempati kursi bisnis.
Termasuk, acara seremoni yang singkat (maksimal 30 menit dan dua sambutan). Serta layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.
Jemaah haji kategori lansia dan risti ditempatkan pada gedung dan kamar yang berdekatan dengan poliklinik.
Sehingga jemaah dapat ditangani dengan segera apabila membutuhkan penanganan kesehatan.
Poliklinik melayani jemaah 24 jam untuk menjaga kesehatan dan memastikan jemaah laik terbang.
"Pemeriksaan dan pelayanan sudah ada sejak di Palembang sampai di Tanah Suci, mudah-mudahan diperlancar keberangkatan haji musim ini," kata Armet.