Cerita bos Sidomuncul masuk jajaran orang terkaya di Indonesia
Irwan mengaku sempat mencari pekerjaan namun tidak diterima karena alasan 'bangsawan'.
Bos Sidomuncul, Irwan Hidayat menjadi salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia 2014 versi Majalah Forbes. Irwan berada di urutan 44 orang dengan total kekayaan mencapai USD 600 juta atau sekitar Rp 8 triliun.
Irwan membeberkan cerita di balik kesuksesannya membangun Sidomuncul yang mengantarkannya masuk lingkaran orang terkaya di Indonesia. Sesungguhnya, cita-cita Irwan menjadi seorang arsitek. Karena gagal menjadi arsitek, Irwan meneruskan usaha keluarganya menjual jamu lewat PT Sidomuncul.
-
Kapan Forbes terakhir kali memperbaharui daftar orang terkaya Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan Forbes? Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Bagaimana cara Forbes menentukan daftar orang terkaya di Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
-
Siapa saja konglomerat teknologi Indonesia yang tercatat sebagai orang terkaya versi Forbes? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
"Saya tuh tidak pengen jualan jamu. Pengennya jadi arsitek, tapi enggak pernah belajar. Terus akhirnya saya satu-satunya yang ada itu usaha mama saya sama keluarga saya itu. Ya sudah saya masuk situ. Tidak ada pilihan lain," ujar dia usai menghadiri kuliah umum Tanoto Foundation di Jakarta, Jumat (05/12).
Sebelum meneruskan bisnis keluarga, Irwan mengaku sempat melanglangbuana di Semarang mencari pekerjaan. Namun tidak diterima karena alasan 'bangsawan'.
"Soalnya saya terkenal enggak pernah tidur. Bangsawan julukannya (bangsane tangi awan). Nah, iya saya gitu. Rambut gondrong, tidak sekolah, tidak punya bidang formal. Tidak ada pengalaman kerja. Ya begitu terus. Akhirnya tidak punya tempat lain," kata dia.
Irwan terpaksa menjadi 'penjual' jamu. Meski mengaku tidak suka minum jamu, Irwan sukses mengantarkan Sidomuncul mencatatkan diri sebagai perusahaan jamu terbesar di Indonesia.
"Sampai pada suatu saat saya menyadari hidup di dunia ini, memang itu yang dipilihkan Tuhan buat saya. Saya lahir, tapi penyakitan. Saya doang yang paling jelek dari 46 cucu nenek saya. Sakit-sakitan. Akhirnya ya sudahlah, saya sadar di dunia ini enggak ada yang kebetulan," ucapnya.
(mdk/noe)