Cerita Penyelundupan Mobil Bekas Terbesar Paling Bikin Geger di Indonesia
Ada tiga pegawai Bea dan Cukai yang turut andil dalam penyelundupan mobil mewah skala besar.
Ada tiga pegawai Bea dan Cukai yang turut andil dalam penyelundupan mobil mewah skala besar.
Cerita Penyelundupan Mobil Bekas Terbesar Paling Bikin Geger di Indonesia
Cerita Penyelundupan Mobil Bekas Terbesar Paling Bikin Geger di Indonesia
Pada awal tahun 1970, tercatat sebuah kasus besar yang melibatkan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Ada tiga pegawai Bea dan Cukai yang turut andil dalam penyelundupan mobil mewah skala besar. Penyelundupan ini merupakan bagian dari bisnis Robby Tjahjadi. Robby yang memiliki nama asli Sie Tjie It merupakan pengusaha yang hanya berluluskan SMA Xaverius, di Surakarta.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Kenapa Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Apa yang membuat Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto sempat bekukan Ditjen Bea Cukai pada masanya akibat maraknya pungli.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP. Instruksi itu menyebabkan sebagian wewenang Bea dan Cukai dialihkan ke PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Societe Generale de Surveillance (SGS).
-
Siapa yang menyerahkan dua unit mobil VW Mitra kepada Presiden Soeharto? Dipasarkan pada 18 Juni 1974, saat Menteri Perindustrian M Jusuf menyerahkan dua unit kepada Presiden Soeharto.
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.
Robby telah lama menjadi incaran kepolisian sejak tahun 1968. Saat itu, Kepala Polisi Republik Indonesia didapuk oleh Jenderal Hoegeng. Selama menjalani praktik penyelundupan mobil mewah bekas ke Indonesia, dia dibantu kakak sulung dan adik iparnya.
Secara prosedur, memasukkan mobil ke dalam negeri bukan perkara mudah.
Ada sejumlah tahapan seperti kelengkapan dan otentikasi dokumen mobil yang akan diperiksa oleh otoritas Pelabuhan. Dokumen berikut kemudian diperiksa di gudang resor Bea dan Cukai untuk diteliti oleh Kepala Dinas Impor.
Jenderal Hoegeng saat itu menyebut, Robby memainkan modus operandi atau teknik kejahatan yang canggih yaitu dengan memanfaatkan atau memalsukan paspor diplomatik.
Pemegang paspor diplomatik diperkenankan membawa mobil bekas ke Indonesia serta dikenakan bea impor dan lain-lain dalam jumlah lebih kecil daripada mobil impor biasa.
Untuk itu Robby mengumpulkan atau membeli banyak paspor.
Merdeka.com
Sayangnya, saat kasus Robby masih dalam pengusutan, Jenderal Hoegeng keburu dicopot oleh Presiden Soeharto.
Pada tanggal 21 Oktober 1972 Robby ditangkap saat hendak mengeluarkan Roll Royce dari pelabuhan Tanjung Priok. Dia dibekuk bersama kedua adik iparnya Heru dan Roy Tjandra. Pejabat Bea Cukai yang berkomplot dalam penyelundupan ini juga turut diadili.
- Pria Ini Berani Adang Mobil Jokowi di Binjai, Ternyata Bawa Surat Misterius Buat Presiden
- Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
- Soeharto Pernah Murka Anggaran untuk Proyek Bendungan Asahan Tak Kunjung Cair
- Cerita Unik Soeharto Usai Lengser, Tolak Dikawal Hingga Bikin Paspampres Putar Otak
Di persidangan muncul fakta penyelundupan mobil mewah bekas ke Indonesia tidak kurang dari 1.500 unit per tahun.
Imbalan petugas Bea dan Cukai yang meloloskan bisnis ilegal ini yaitu Rp50.000 per mobil/
Dari tindakan Robby dan petugas Bea dan Cukai, mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp716 juta.
Angka ini terbilang begitu fantastis mengingat tahun itu ketika uang lama Rp1.000 baru saja dikurs menjadi Rp1.