Cerita Togar Manurung, Sempat Ditikung Teman Hingga Sukses Bangun Bisnis Bumbu Tabur
Membangun bisnis tentunya tidak semulus yang dibayangkan.
Membangun bisnis tentunya tidak semulus yang dibayangkan.
Cerita Togar Manurung, Sempat Ditikung Teman Hingga Sukses Bangun Bisnis Bumbu Tabur
Ditikung oleh rekan bisnis menjadi pelajaran bermakna bagi Togar Manurung, pemilik PT Sumber Sejahtera Mandiri. Justru, merintis bisnis sendiri rupanya membawa keberuntungan bagi Togar.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Halobos, Togar bercerita awal merintis bisnis usai dia bekerja selama enam tahun di sebuah perusahaan Jepang.
"Pertama, karena faktor ekonomi juga. Dulu hidup di Jakarta cukup susah jadi kalau hanya sebagai karyawan saja itu pasti tidak ada perubahan ekonomi akhirnya mencoba memberanikan diri coba buka usaha sama teman jadi coba ya tantangannya itu lebih enak," kata Togar, dikutip Kamis (5/10).
Togar kemudian merintis bisnis di tahun 2006. Dia mengajak rekannya untuk membangun bisnis bersama. Saat itu, bisnis keduanya yaitu memproduksi bumbu tabur.
Usaha yang dibangun Togar bersama rekannya cukup berjalan baik bahkan terus berkembang. Namun, di tahun keenam bisnis tersebut berjalan, Togar pecah kongsi dengan rekannya. Dia merasa ditikam oleh rekan bisnisnya sendiri.
"Ditipu, ada satu produk dia buat di belakang saya jadi ambil bumbu dari sini, dibawa ke rumahnya mungkin dibuat satu merek tersendiri jadi ya mungkin merk itu mungkin menyasar customer kami-kami juga," jelasnya.
Setelah pecah kongsi, Togar kembali harus mengulang bisnis dari awal. Kerugian yang mencapai miliaran rupiah harus ditanggung Togar.
Dia bahkan menggadaikan sertifikat rumah untuk mendapatkan pinjaman dari bank, dan memulai dari awal kembali membangun bisnis bumbu tabur.
Ketika mendapatkan modal dari pinjaman bank, Togar harus berkeliling ke pasar-pasar dan pemukiman warga untuk memasarkan produknya.
Meski begitu, Togar justru merasa lebih leluasa merintis bisnis sendiri dibanding bekerja sama dengan orang lain. Secara perlahan, omzet bumbu tabur yang diproduksi Togar laris manis.
Omzet yang dia dapat sangat menarik. Setiap hari, Togar memproduksi 8 sampai 10 ton per hari. Saat ini dia juga sudah memiliki karyawan 60 orang. Dan untuk memastikan produknya aman dikonsumsi, dia pun merekrut alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Sejak main sendiri malah omzetnya lebih bagus, lebih enjoy. Keuangan saya kontrol langsung dengan cara pendekatan sama karyawan mereka juga menghargai" ucapnya.
Kerja keras Togar kini sudah dapat dinikmati di masa tuanya. Produknya bahkan sudah tersebar di hampir seluruh Indonesia bahkan, dia juga mengekspor Togari, nama merk bumbu tabur Togar.
Merdeka.com