Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu di Kendari, Banyak Potensi Bisnis Tapi Sulit Dapat Modal
Warga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Warga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu di Kendari, Banyak Potensi Bisnis Tapi Sulit Dapat Modal
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri acara pertemuan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dalam kesempatan itu, dia menyatakan siap membenahi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai menyulitkan warga.
Awalnya, salah seorang perwakilan ibu-ibu atas nama Very meminta Ganjar Pranowo dapat menyiapkan sesuatu yang digratiskan untuk rakyat. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menanyakan balik apa yang sebenarnya dibutuhkan warga.
"Menurut ibu-ibu, sekarang yang berat apa?" tanya Ganjar di Kendari, Sulawesi Tenggara, ditulis Senin (4/12/2023).
"Yang berat itu bantuan modal kayanya pak," jawab Very.
Menurut Very, banyak para ibu di Kendari yang memiliki potensi membuka usaha, namun terhambat karena modal. Sebenarnya, ada banyak koperasi, hanya saja baru sehari meminjam malah harus sudah mengembalikan esok harinya dengan bunga tinggi.
"Pernah ambil KUR? Kan bunganya rendah," kata Ganjar.
"Tapi jaminnnya ada Pak, kan tidak imbang Pak kalau kita ambil Rp5 juta harus pakai jaminan sertifikat rumah. Itu sangat tidak layak," jawab Very.
Menurut Ganjar, hal yang disampaikan Ibu Very turut menjadi sorotannya. Adapun terkait hal yang digratiskan, masih mencakup soal Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Buat mereka yang membutuhkan, BLT masih penting, karena mereka yang berada di garis kemiskinan dan maaf mungkin tidak ada pemasukan lagi, negara wajib memberikan itu. Kesehatan harus, pendidikan, tidak hanya 9 tahun, sekarang sudah naik ke 12 tahun, lalu ini kredit ini Ibu, bagus," ungkapnya.
Merdeka.com
Ganjar sendiri mengaku pernah membuat skema kredit khusus untuk perempuan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Dia pun akan memperhatikan pembenahan fasilitas KUR yang menyalahi aturan.
"Masa pinjam Rp5 juta harus pakai jaminan. Itu yang salah bank-nya, itu kalau bank-nya di bawah saya, langsung ganti pimpinannya. Karena KUR sebetulnya tidak perlu agunan. Ini praktik-praktik yang ada," Ganjar menandaskan.
Merdeka.com
Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga September 2023 sebesar Rp177,5 triliun.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negata (APBN) 2023 sebesar Rp297 triliun.
"Kita melihat pelaksanaan KUR agak tersendat pada semester I," ujar Sri Mulyani dalam acara APBN KiTa, Jakarta, Rabu (25/10).
Untuk itu, dia meminta kepada perbankan agar penyaluran KUR bisa terus digenjot dan terakselerasi sehingga bisa mencapai target. "Kami minta terutama bank-bank penyalur KUR, yang terbesar BRI dalam hal ini untuk melakukan extra effort menyalurkan KUR yang bersubsidi bunga karena ini tinggal 2 bulan lagi," tuturnya.