Chandra Asri Selesaikan Rights Issue Rp15,5 Triliun, Jadi Salah Satu Terbesar di BEI
Setelah right issue, jumlah saham beredar Perusahaan meningkat sebanyak 3,794,366,013 saham (dari 17.833.520.260 menjadi 21.627.886.273 saham). Komposisi saham publik sekitar 8,2 persen, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) . Seluruh saham baru yang diterbitkan telah disetor penuh dan Perseroan berhasil menambah modal sebesar Rp15,5 triliun atau USD 1,1 miliar. Ini sekaligus menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia hingga saat ini.
Setelah right issue, jumlah saham beredar Perusahaan meningkat sebanyak 3,794,366,013 saham (dari 17.833.520.260 menjadi 21.627.886.273 saham). Komposisi saham publik sekitar 8,2 persen, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Pada Juli 2021, Chandra Asri telah mengumumkan pemilihan Thaioil sebagai mitra terpilihnya untuk mendukung pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2), melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.
Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak Perusahaannya, PT Chandra Asri Perkasa yang antara lain akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.
"Kami senang dengan keberhasilan Right Issue ini dan menyambut Thaioil sebagai pemegang saham utama baru Chandra Asri. Pembiayaan yang diperoleh, memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana Perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri, Suryandi, Rabu (15/9).
Dengan keberhasilan pelaksanaan proses right issue dan injeksi ekuitas, Thaioil sekarang memegang 15 persen kepemilikan saham di perusahaan, dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor Chandra Asri bersama Barito Pacific dan SCG Chemicals.
Jual Beli Bahan Baku
Thaioil dan Chandra Asri juga telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke Chandra Asri dan CAP 2, serta perjanjian distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi.
Tunduk pada Keputusan Investasi Akhir (FID) untuk CAP 2 yang ditargetkan untuk tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga USD 0,4 miliar.
"Metode investasi selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait di Republik Indonesia," jelasnya.
Sementara untuk Investasi di CAP 2 sendiri diproyeksikan sekitar USD5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun, menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut.
Hal ini akan menggandakan kapasitas produksi Perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Serta akan membantu memenuhi permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.
(mdk/idr)