Coca Cola janji serap 135.000 tenaga kerja Indonesia
Sejauh ini, Coca Cola baru mempekerjakan 12.000 tenaga kerja Indonesia.
Produsen minuman ringan Coca-Cola memperkirakan mampu menyerap 60.000 hingga 135.000 tenaga kerja. Penyerapan ini dilakukan dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Pemberian lapangan pekerjaan ini sejalan dengan penanaman investasi di Indonesia senilai USD 500 juta atau Rp 6,5 triliun. Salah satunya untuk pembangunan sejumlah pabrik baru agar mampu menambah kapasitas produksi 60.000 botol per jam.
Chairman dan CEO The Coca Cola Company, Muhtar Kent, mengatakan saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan Coca Cola telah beroperasi di Indonesia.
"Saat ini kami mempekerjakan lebih dari 12.000 masyarakat Indonesia. Dengan lebih dari 200 pusat distribusi dan melayani langsung dari 520.000 outlet ritel besar dan ritel kecil setiap minggunya," ujarnya di Jawa Barat, Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut dia, Coca Cola melalui Coca Cola Amatil Indonesia berkomitmen terus meningkatkan investasi di Indonesia. Investasi perusahaan asal Amerika Serikat ini telah mencapai USD 1,2 miliar atau senilai Rp 15,6 triliun dalam 25 tahun terakhir.
"Kami sangat suka berbisnis di Indonesia, karena lingkungan yang dinamis dan pasarnya yang potensial," jelas dia.
Dia mengatakan saat ini bahan baku lokal produksi Coca Cola sudah mencapai 90 persen. Perseroan, lanjutnya, juga sebagai wajib pajak yang baik di Indonesia.
"Kita bangga menjadi pabrik yang besar dengan komunitas yang baik. Cara terbaik untuk menjelaskan bisnisnya ini adalah kekuatan kemitraan di seluruh dunia," ungkapnya.