Cuaca buruk bikin target produksi garam tak tercapai
Target produksi garam nasional tahun ini adalah sebesar 3 juta ton.
Produksi garam nasional tahun ini diprediksi akan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Di mana, cuaca buruk menjadi penyebab utamanya.
Target produksi garam nasional tahun ini adalah sebesar 3 juta ton dengan target luas lahan produksi 24.000 hektar.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa keunggulan rambut Indonesia yang membuat pasar Eropa tertarik? Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa pasar Eropa menyukai rambut Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
"Masalah utama garam Indonesia, tergantung cuaca. Beda dengan Australia yang punya rock salt. Biasanya (di Indonesia) akhir Juli ini sudah produksi. Saya dengar produksi baru mulai, tapi sedikit sekali. Di Jabar (Jawa Barat) parah, belum bisa mulai produksi," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman di Jakarta, Jumat (2/9).
Melihat kondisi ini, dia menyarankan pemerintah harus melakukan pembenahan di hulu. Di mana, dengan cara memperbaiki teknologi produktivitas, dan menambah luas lahan.
"Pembenahan di hulu harus tetap dilakukan. Terutama berkaitan dengan luas lahan, teknologi produktivitas, peningkatan mutu. Sehingga pada saat cuaca bagus, bisa stok."
Selain itu, lanjut dia, pemerintah seharusnya tidak alergi untuk melakukan impor garam, khususnya untuk produksi.
"Untuk industri, sebagai bahan baku, harus impor dulu. Yang penting ada nilai tambah di proses produk hilir industri makanan-minuman atau lainnya," tutur Adhi.
Selain itu, menurutnya, Indonesia bisa mencontoh negara maju dan besar yang lebih memikirkan nilai tambah dalam negeri.
"Negara besar dan maju, tidak lagi memikirkan impor atau tidak. Tapi lebih memikirkan adanya nilai tambah dalam negeri dan suplly ke global market," pungkasnya.
Baca juga:
Dikendalikan kartel, industri garam nasional terancam mati
Harga anjlok Rp 200/kg, petani Cirebon timbun garam di pinggir jalan
Menko Rizal instruksikan ahli membran tingkatkan kualitas garam
Emosi Menteri Susi soal impor garam, mendag juga kena semprot
Impor garam dipangkas separuh, KKP putar otak genjot produksi
DPR pesimistis target swasembada garam cepat tercapai
Dapat suntikan modal Rp 300 M, PT Garam siapkan 4 program andalan