Curhat Budi Waseso, Bulog Kerap Kalah dari Swasta Soal Penyerapan Beras Petani
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap pihaknya kerap kalah dalam penyerapan hasil panen petani lokal. Menurutnya, ini dikarenakan adanya Harga Pokok Pembelian (HPP) sebagai patokan penyerapan hasil panen dari petani lokal.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap pihaknya kerap kalah dalam penyerapan hasil panen petani lokal. Menurutnya, ini dikarenakan adanya Harga Pokok Pembelian (HPP) sebagai patokan penyerapan hasil panen dari petani lokal.
Sementara, untuk penyerapan dari perusahaan swasta, cenderung mengikuti harga keekonimian atau harga pasaran. Selain itu, rebutan antara pengusaha penggilingan padi atau beras yang ingin mengamankan stoknya. Sehingga, penyerapan terjadi tidak merata.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
"Kemarin kami datang ke lapangan di Sulawesi Selata dengan pak Presiden, melihat panen raya disana pak. Nah Bulog sendiri kita kalah serapan karena ada HPP apa segala, tapi yang dateng kesana juga pedagang-pedagang atau pengusaha dari Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan Aceh pun Medan ngambil juga di Sulawesi Selatan," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4).
Penyebab lainnya karena panen raya kali ini, terjadi cenderung tidak serentak. Misalnya, ketika ada panen raya di Jawa Timur, belum tentu wilayah lain juga panen. Sebagai contoh di Jawa Timur, jika hasil panen dari Jawa Timur tinggal tersisa 10 persen lagi. Karena banyak yang berburu stok padi ke daerah yang sedang panen.
"Memang sekarang ini menurut pantauan kami, pak dari Bulog, panen raya kali ini memang tidak bersamaan. Sehingga di kala Jawa Timur panen, itu diserap dari beberapa wilayah pak," tuturnya.
"Kalau tidak salah sekarang mencapai 90 persen. Jadi (sisa) 10 persen lagi. Jawa tengah pun demikian pak, nah sekarang Jawa Barat sedang panen pak, tapi berebut, dengan harga tinggi tapi berebut juga. Dari Jawa Timur, dari Jawa Tengah bahkan Lampung pun, Sumatera pun ngambil dari Jawa Barat," sambung Buwas.
Lebih lanjut, salah satu wilayah yang hasil panennya diserap Bulog adalah Sulawesi Selatan. Hanya saja, penyerapannya baru 4.000 dari seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Sehingga Bulog panen raya kemarin waktu di cek pak Presiden langsung kami tuh baru bisa menyerap 4 ribu ton pak dari masa panen kemaren di Sulawesi Selatan pak. Itu untuk seluruh sulsel, ini meningkat, memang ada peningkatan," kata dia.
Hanya saja, jika dikaitkan dengan kebutuhan untuk bansos pangan yang akan digulirkan pemerintah, Buwas mengaku tak bisa dipenuhi seluruhnya dari hasil panen raya.
"Tapi dari seluruhnya itu pak, selama ini kita dengan tugas tadi untuk penyaluran dari bansos memang kami tidak punya amunisi, artinya, karena kita sedang upayakan terus untuk (menyerap) dari dalam negeri," tukasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Restui Impor Beras 2 Juta Ton, Ini Pesan Jokowi ke Bulog
Mendag Zulhas Sebut Harga Beras Naik Karena Stok Menipis: Sedang Dipenuhi Lagi
Presiden Pastikan Kapasitas Gudang Bulog Aman untuk Tampung Hasil Panen Raya
Waspada E-mail Rekrutmen Lowongan Kerja Palsu Catut Perum Bulog
Jokowi: Penyerapan Beras Bulog di Sulawesi Selatan Turun Drastis
Surat Penugasan Impor 2 Juta Ton Beras Bocor, Ini Isinya