Daftar Negatif Investasi mulai dibahas bulan depan
BKPM akan berkirim surat kepada kementerian/lembaga untuk meminta masukan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani menuturkan, awal Oktober pemerintah akan segera membahas soal Daftar Negatif Investasi (DNI).
Sebelum membahas DNI, BKPM akan berkirim surat kepada kementerian/lembaga untuk meminta masukan. Dari pengakuan Franky, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah proaktif memberikan masukan lebih dulu.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
"Kalau Bu Susi kemarin sudah memberikan masukan seperti misalnya untuk choral itu sebaiknya tidak digunakan untuk komersial, komersial macam-macam. Kami mendukung itu dengan tujuan memperkuat hulu," kata Franky di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (25/9).
Untuk Choral, lanjut Franky, nantinya akan benar-benar tertutup, baik untuk investor lokal maupun asing. "Ditutup. Ini lebih betul-betul konservasi. Untuk apa namanya, harta di laut. Kan misalnya ada kapal tenggelam trus ada gelas. Treasure. Harta karun. Kita diskusi juga itu. Kita perkuat di hulunya," imbuh Franky.
Untuk industri pengolahan hasil maritim, pihaknya setuju membuka lebar investasi untuk investor asing. Kemudian untuk cold storage yang selama ini ada dua, yakni 33 persen asing hanya untuk Indonesia Barat, nantinya disamakan dengan Indonesia Timur yang sampai 67 persen.
(mdk/noe)