Dalam 4 hal ini, China jadi raja di Indonesia
Indonesia telah menjalin kerja sama dengan China. Mulai dari perdagangan hingga kerja sama ekonomi. Bahkan, pemerintah mencari dana investasi hingga ke China. Namun, Pemerintah Jokowi-JK diminta untuk tidak hanya fokus pada China dalam mencari dana investasi.
Indonesia telah menjalin kerja sama dengan China. Mulai dari perdagangan hingga kerja sama ekonomi. Bahkan, pemerintah mencari dana investasi hingga ke China.
Menteri Koordinator Maritim Luhut Pandjaitan memastikan Konferensi Tingkat Tinggi Jalan Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, 14-15 Mei lalu, menghasilkan langkah nyata. Luhut bahkan memuji forum kepala negara yang diinisiasi China tersebut lebih baik ketimbang pertemuan sejenis lainnya.
"Pada forum Belt and Road Forum ini saya lihat, mungkin bisa dikatakan lebih baik dari APEC. Karena mereka membicarakan hal-hal konkrit," katanya dalam siaran pers, Beijing, kemarin.
China menjadikan forum dihadiri 29 kepala negara tersebut untuk menancapkan pengaruhnya di eurasia. Mengingat, menurut Luhut, Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki dana hingga mencapai USD 3 triliun.
"Jika mereka mainkan USD 1 triliun saja itu bisa membangun perekonomian baru di berbagai negara. Banyak negara lain yang sudah mendapatkan dana investasi ini, mungkin masih banyak negara yang ingin mendapatkannya juga," katanya.
"Yang sudah dapat antara lain, Saudi Arabia yang China membeli sebagian saham Saudi Aramco, Pakistan mendapat hingga USD 62 miliar, Malaysia dapat lebih dari USD 30 miliar, Filipina juga mendapat lebih dari USD 20 miliar."
Indonesia tentu saja tak mau ketinggalan. Meski Luhut tak menyebut besaran dana China yang diharapkan mengalir ke Tanah Air. Namun, pemerintah telah menawarkan sejumlah proyek yang bisa dibiayai Negeri Panda.
"Seperti proyek terintegrasi di Bitung, kemudian di Sumatera Utara yang juga merupakan proyek terintegrasi, membuka konektivitas disana, lalu ada juga proyek listrik dan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara.
Namun, Pemerintah Jokowi-JK diminta untuk tidak hanya fokus pada China dalam mencari dana investasi. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko dari gejolak mata uang akibat ketidakpastian kebijakan Presiden Donald Trump.
Pengamat ekonomi, Aviliani menilai, negara seperti Jepang, negara-negara Timur Tengah, dan Eropa memiliki potensi besar dalam menarik investasi.
"Akan lebih bagus menggunakan banyak negara itu akan mengurangi juga risiko mata uang kita. Sebaiknya sebanyak-banyaknya negara investasi. Sekarang kan kita China saja," ujarnya.
Kondisi Indonesia, lanjutnya, saat ini masih dilihat seksi oleh investor asing. Di mana, stabilitas politik dan keamanan masih terjaga dengan baik.
"Kalau kita lihat dari analisis-analisis lembaga internasional, kita dianggap risikonya tidak terlalu tinggi dibandingkan negara-negara lain kalau konflik. Seperti Pilkada misalnya. Itu kita dianggap tidak separah negara lain," tuturnya.
Namun, dalam beberapa hal, China berkuasa di Indonesia. Mulai dari pekerja asing hingga turis yang berlibur di Tanah Air. Berikut penguasaan China di Indonesia seperti dirangkum merdeka.com:
-
Bagaimana China berusaha menyaingi AS dalam persaingan ekonomi dan teknologi? Upaya itu dilakukan agar persaingan ekonomi dan teknologi di China dapat menyaningi AS. Bahkan, China memaksa produsen AS yang ada untuk pindah ke luar negeri.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Apa saja profesi baru yang diakui pemerintah China? Berdasarkan data yang diunggah Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial ada 19 profesi baru yang ditambahkan pemerintah sebagai profesi resmi seperti spesialis aplikasi sistem kecerdasan buatan (AI), insinyur perencanaan dan operasi untuk produk budaya, administrator sistem manufaktur pintar, dan teknisi bioteknologi.
Baca juga:
Belanja online picu PHK ribuan pekerja ritel
DPR tuntut aturan intip data rekening nasabah genjot Tax Ratio
Setahun, baru 9 dari 191 usaha gadai swasta urus izin di OJK
Sri Mulyani beberkan lima negara tujuan orang kaya RI simpan uang
Modus pekerja asing ilegal, langgar visa hingga lokasi kerja fiktif
Misbakhun minta Menkeu cari solusi persoalan Perppu Kerahasiaan Bank
Intip rekening nasabah, Sri Mulyani minta dukungan DPR
Pekerja China terbanyak di RI
Jumlah Tenaga Kerja Asing asal China yang bekerja di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Terhitung, di 2016 ada 21.271 pekerja asal Tiongkok yang terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja.
"(TKA) memang terbesar. Mulai dari 2012, China itu memang peringkat pertama," ujar Kasubdit Analisis dan Perizinan TKA Kementerian Tenaga Kerja, Yanti Nurhayati Ningsih di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (17/7).
Dari data yang diperoleh merdeka.com, peningkatan tenaga kerja asal Tiongkok yang ada di Indonesia dalam waktu empat tahun terakhir sebanyak 4.540 orang. Peningkatan signifikan tercatat dari tahun 2015-2016, yakni sebanyak 3.756 orang.
Yanti menuturkan para pekerja asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia bekerja sebagai profesional. Ada empat kategori yakni jabatan pembimbing/penasehat, jabatan manajemen, pengacara dan konstruksi untuk PLTU dan peleburan (smelter).
Adapun, pelanggaran yang banyak dilakukan oleh tenaga kerja asing asal Tiongkok pada level perizinan. Misalnya, dalam surat izin pekerja akan bekerja sebagai jabatan tertentu, namun saat dilakukan pengecekan pekerjaannya berbeda.
Tak hanya itu, ada pula pekerja asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia sebelum mendapatkan surat izin kerja. Yakni menyalahgunakan visa. "Paling banyak karena imtan-nya (surat izin kerja) belum keluar. Jadi dia bukan menggunakan visa bekerja," tutupnya.
Pemasok barang impor terbesar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai USD 135,65 miliar sepanjang 2016. Angka ini turun 4,94 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai impor migas Indonesia tercatat sebesar USD 18,72, menurun 23,92 persen di tahun sebelumnya, dan impor non migas sebesar USD 116,93 persen, menurun 0,98 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, selama tahun 2016, China masih tetap menjadi negara asal barang impor terbesar Indonesia dengan nilai USD 30,69 miliar. Diikuti Jepang dengan nilai USD 12,97 miliar dan Thailand sebesar USD 8,6 miliar.
"Impor non migas dari 13 negara utama pada Desember 2016 mencapai USD 8,87 miliar, naik 3,01 persen dibanding November. China masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan peran sebesar 26,24 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (16/1).
Sementara itu, untuk impor dari kelompok negara ASEAN mencapai USD 25,09 miliar dengan peran sebesar 21,46 persen. Diikuti oleh Uni Eropa sebesar USD 10,65 miliar dengan peran sebesar 9,11 persen.
"13 negara utama ini memberikan peranan terhadap impor di tahun 2016 sebesar 26,24 persen, dengan nilai USD 30,68 miliar," imbuhnya.
Untuk nilai impor golongan bahan baku dan barang modal selama 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni masing-masing sebesar 5,73 persen dan 9,64 persen. Sebaliknya, impor golongan barang konsumsi meningkat 13,54 persen.
Turis asing ke RI
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2016 mencapai 1 juta kunjungan, naik 19,98 persen dibanding kunjungan pada November 2015. Sementara dibanding Oktober 2016, menurun sebesar 3,68 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif (Januari-November 2016), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 10,41 juta kunjungan, naik 10,46 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Ke depan pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan menjadi lokomotif baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/1).
Dia menambahkan, dari 1 juta kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama November 2016, penduduk asal China menjadi wisman terbesar yaitu 13,1 persen. Diikuti oleh turis asal Singapura sebesar 12,38 persen, Australia sebesar 10,39 persen, dan Jepang sebesar 4,18 persen.
Ke depan, lanjut Suhariyanto, pihaknya akan memanfaatkan teknologi informasi, khususnya komunikasi seluler untuk memantau data administrasi wisman Indonesia. Sebab, data administrasi saat ini masih belum maksimal karena terkendala kondisi geografis dan prasarana yang belum memadai.
"Kondisi geografis dan prasarana kota belum memadai untuk memantau seluruh pergerakan manusia di perbatasan darat dan laut Indonesia," imbuhnya.
Seluruh pergerakan manusia yang mempunyai telepon seluler di perbatasan dapat diidentifikasi aktivitasnya dan asal negaranya. Sebuah nomor seluler asing yang masuk (roaming) dan keluar di wilayah Indonesia akan menunjukkan kunjungan wisman.
Di mana jumlah wisman yang melintas dikurangi batas yang tercatat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Mulai Oktober 2016, kata Suhariyanto, permasalahan ini dapat diatasi melalui pemanfaatan roaming komunikasi seluler tersebut.
Investasi
Meskipun bukan menjadi investor terbesar di Indonesia, China masih menjadi lima besar penanam modal. Amerika Serikat menjadi investor terbesar sepanjang triwulan 1-2017. Realisasi investasi negeri Paman Sam menempati posisi ke empat dengan capaian USD 587,4 juta pada periode Januari-Maret 2017.
"Investasi dari AS cukup besar. Saya menganggap AS itu selalu menjadi minimal top 7," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam paparan di Jakarta, Rabu (26/4).
Selain Amerika Serikat, Tom juga menekankan pentingnya investasi China, yang sepanjang triwulan 1-2017 mencapai USD 599,6 . Capaian tersebut menempatkan China di posisi ke tiga, setelah Singapura (USD 2,1 miliar) dan Jepang (USD 1,4 miliar).
Pertumbuhan investasi China dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia paling tinggi. "China ini sudah menjadi ekonomi terbesar nomor dua dunia dan nomor satu di Asia. Jadi sangat wajar kalau dia akan menjadi investor nomor satu di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Deputi Kerjasama Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan dalam empat tahun terakhir, nilai investasi perusahaan asal China di Indonesia meningkat hingga 18 kali lipat sepanjang tahun 2012-2016. Semula total investasi perusahaan China yang ada di Indonesia sebanyak USD 140 juta. Hingga 2016, total investasi sudah mencapai USD 2,7 miliar.
"Selama beberapa tahun terakhir investasi dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) ini meningkat tajam seperti 2012 jumlahnya USD 140 juta meningkat hampir 18 kali lipat menjadi USD 2,7 miliar di 2016," kata Rizal di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (17/7).
Sejalan dengan peningkatan investasi di Indonesia, jumlah proyek investasi pun meningkat. Terhitung sejak 2012, ada 1.700 proyek yang dikerjakan perusahaan Tiongkok di Indonesia.
Rizal menuturkan pendapatan ekonomi di China lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Terbukti, dari jumlah pendapatan per kapita setiap tahunnya yang menyentuh angka USD 10.000, berbeda dengan Indonesia yang masih sekitar USD 3.500.
"Pendapatan ekonomi dan penghasilan masyarakat China selalu meningkat artinya biaya tenaga kerja di China agak tinggi," kata Rizal.