Dalam sebulan, orang kaya China kehilangan Rp 2.598 triliun
Total harta orang kaya China mencapai Rp 7.534 triliun.
Pasar saham China dalam dua minggu terakhir anjlok sangat dalam. Bahkan, beberapa perusahaan sempat menghentikan perdagangan dengan membeli kembali saham mereka atau buyback di pasar.
The Shanghai Stock Exchange Composite Index dan Shenzhen Stock Exchange Composite Index sempat merosot tajam mencapai 30 persen dari puncak tertingginya. Ini terjadi karena kekhawatiran investor pada saham perusahaan China yang mengalami gelembung atau bubble. Fluktuatif pasar saham China juga menggerus kapitalisasi pasar dengan nilai mencapai USD 3 triliun.
-
Bagaimana Tembok Besar China dibangun? Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming. Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
-
Kenapa sebagian Tembok Besar China mengalami kerusakan? Namun, hal ini bergantung pada komposisi biocrust dan iklim di wilayah tempat sampel diambil.
-
Mengapa Tembok Besar China dibangun? Tembok Besar China merupakan objek paling panjang di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dengan panjang keseluruhan yang melebihi 20.000 km, tembok yang digunakan sebagai benteng dan sistem pertahanan bangsa Tionghoa ini telah menarik minat banyak manusia di Bumi dari berbagai latar belakang, mulai dari para arkeolog, insinyur, pelancong, hingga masyarakat umum biasa.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
Kemerosotan pasar saham ini berdampak pada harta kekayaan miliuner China. Data Forbes per Maret 2015 menyebut, total harta orang kaya China mencapai USD 565 miliar atau sekitar Rp 7.534 triliun. Angka ini naik USD 200 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Anjloknya pasar saham menggerus harta para miliuner China mencapai USD 195 miliar atau sekitar Rp 2.598 triliun. Setidaknya, 200 orang kaya China merasakan dampak turunnya pasar saham.
Dilansir dari Forbes, orang terkaya China Wang Jianlin kehilangan USD 6,5 miliar karena harga saham perusahaannya jatuh. Namun dia masih tetap menyandang gelar orang terkaya China dengan total kekayaan USD 32,3 miliar. Selain itu, Pony Ma yang merupakan bos Tencent juga kehilangan USD 1,2 miliar dalam satu hari. Saham perusahaan turun 13 persen di satu sesi perdagangan.
Pengusaha tembaga dan kabel, Wang Wenyin adalah orang paling menderita karena anjloknya pasar saham China. Dia kehilangan USD 7,3 miliar dalam satu bulan terakhir.
Bos Alibaba, Jack Ma juga harus rela kehilangan uang sekitar USD 3,7 miliar karena saham perusahaan e-commerce tersebut turun mencapai titik terendah sejak IPO. Penurunan saham Alibaba di pasar saham Amerika sebagai dampak melemahnya pasar saham China. Investor di Amerika mengurangi modal di perusahaan China yang terdaftar di Amerika.
Tidak hanya itu, miliuner Robin Li dan Richard Liu juga kehilangan uang masing-masing USD 1,4 miliar dan USD 1,7 miliar. Saham kedua perusahaan miliuner tersebut yaitu Baidu dan JD.com mengalami penurunan tajam.
Catatan Forbes menyebut, hanya 5 dari 205 miliuner China yang tidak menderita kerugian atau kehilangan uang. Mereka tetap mencetak kekayaan karena perusahaan tidak terdaftar di bursa saham. Misalnya, Ma Jianrong yang mampu mencetak uang USD 95 juta dari ekspor rajutan dan garmen. Kemudian Simon Xie dari Alipay dan Presiden Direktur Xiaomi, Lin Bin.
(mdk/idr)