Ilmuwan Akhirnya Ungkap Mengapa Tembok Besar China Masih Berdiri Kokoh Selama Ribuan Tahun
Tembok Besar china dibangun pada abad ke-7 SM dan berlangsung hingga abad ke-17 M.
Tembok Besar China merupakan situs bersejarah yang tiada bandingannya.
Ilmuwan Akhirnya Ungkap Mengapa Tembok Besar China Masih Berdiri Kokoh Selama Ribuan Tahun
Menjulang sepanjang ratusan kilometer melintasi pegunungan dan dataran, Tembok Besar China merupakan situs bersejarah yang tiada bandingannya.
Proyek pembangunan yang melibatkan jaringan tembok, benteng, dan struktur pertahanan lainnya ini dimulai pada abad ke-7 SM dan berlangsung hingga abad ke-17 M.
-
Bagaimana Tembok Besar China tetap kuat? Hasilnya menunjukkan bahwa biocrust memberikan stabilitas yang mengesankan pada dinding. Seperti yang ditulis oleh tim dalam makalah mereka: 'Dibandingkan dengan tanah gundul, bagian yang ditutupi kerak bio menunjukkan penurunan porositas, kapasitas menahan air, erodibilitas, dan salinitas sebesar 2 hingga 48%, sekaligus meningkatkan kekuatan tekan, ketahanan penetrasi, kekuatan geser, dan stabilitas agregat sebesar 37 hingga 321%.
-
Apa yang membuat Tembok Besar China kokoh? Para peneliti menemukan bahwa kerak yang didominasi lumutlah yang paling signifikan meningkatkan kekuatan dan stabilitas dinding, serta mengurangi erosibilitasnya. Biocrust diperkirakan melakukan hal ini dengan mengeluarkan zat yang mengikat tanah yang tertabrak, membentuk struktur yang mirip dengan semen. Produk yang mengeras dari proses ini membantu menahan dampak iklim, seperti angin, hujan, dan perubahan suhu.
-
Bagaimana ilmuwan teliti tembok besar china? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Mengapa Tembok Besar China kuat? 'Biocrusts' ini sebenarnya membantu menjaga Tembok Besar tetap utuh. Ketika tembok wilayah Ming dibangun antara tahun 1368 dan 1644, dengan ciri khas tembok bata tinggi dan bentengnya, para pekerja sering menggunakan tanah yang dipadatkan – tanah, kerikil, dan bahan alami lainnya – sebagai bahan bangunan. Di beberapa tempat, hal ini telah menumbuhkan bagian dinding yang 'hidup', memungkinkan pertumbuhan cyanobacteria, lumut, dan lumut kerak yang menurut para peneliti memberikan stabilitas pada dinding sebagai biocrust.
-
Kenapa tembok besar china dibangun? Tujuannya, kata para peneliti, melindungi negara bagian Xiongnu dan Xianbei utara.
-
Apa yang diteliti ilmuwan dari tembok besar? Material organik yang digunakan untuk membangun segmen dan menara suar Tembok Besar China mengandung lebih banyak data lingkungan dan ilmiah daripada yang dipahami sebelumnya.
Monumen ini telah bertahan melewati berbagai zaman, sebagian besar karena adanya "kulit hidup" yang baru-baru ini ditemukan oleh para ilmuwan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
Biocrust, atau "kerak tanah biologis," merupakan lapisan tipis yang terdiri dari lumut, lumut kerak, cyanobacteria, dan tumbuhan lain yang berfungsi mirip dengan "kulit hidup," seperti yang diungkapkan dalam sebuah studi pada tahun 2018.Peneliti tertarik untuk menentukan apakah pertumbuhan biocrust di Tembok Besar China memberikan dampak positif atau justru merusak struktur tersebut.
Mereka melakukan survei di sekitar 600 kilometer tembok dan benteng yang telah dibangun sekitar 500 tahun lalu untuk mengevaluasi kerak biologis, tingkat kelestarian, dan faktor-faktor lainnya, sebagaimana diungkapkan dalam hasil studi tersebut.
Gambar-gambar menunjukkan beberapa lokasi survei serta dua jenis biocrust yang menjadi fokus penelitian para ilmuwan. Hasil penelitian menyatakan biocrust memainkan peran krusial dalam mengurangi tingkat erosi di Tembok Besar jika dibandingkan dengan tembok yang tidak memiliki lapisan biocrust.
Biocrust membantu melindungi struktur dengan cara mengurangi kecepatan angin, menyerap tetesan air hujan, mencegah bahan berbahaya masuk, menstabilkan tanah di dalam dan berfungsi sebagai penyangga suhu, demikian disampaikan dalam hasil studi tersebut. Secara keseluruhan, dampaknya adalah peningkatan stabilitas dan pengurangan risiko erosi.
Alih-alih menghapus vegetasi biocrust dari struktur bersejarah tersebut, para peneliti menyarankan untuk membiarkannya tumbuh secara alami dan sengaja menyebarkan tanaman itu ke area yang gundul.