Ilmuwan Ungkap Rahasia Tembok Besar China yang Selama Ini Tersembunyi
Material organik yang digunakan untuk membangun segmen dan menara suar Tembok Besar China mengandung lebih banyak data lingkungan dan ilmiah.
Sebuah penelitian mengungkap teori arkeologi sebelumnya yang menyebut bagian tertentu dari Tembok Besar China mengalami perubahan atau diperbaiki lama setelah dibangun.
Ilmuwan Ungkap Rahasia Tembok Besar China yang Selama Ini Tersembunyi
Alang-alang
Material organik yang digunakan untuk membangun segmen dan menara suar Tembok Besar China mengandung lebih banyak data lingkungan dan ilmiah daripada yang dipahami sebelumnya. Para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature, memeriksa susunan kimia dari alang-alang yang dikumpulkan dari bagian kuno Tembok Besar yang terletak di Gansu dan Xinjiang. Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Dimana Tembok Besar China yang ditemukan artefak kuno? Benda-benda ini ditemukan di bagian Jiankou di Distrik Huairou, Beijing utara dalam proyek arkeologi yang berlangsung sejak April lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di China? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
-
Bagaimana Tembok Besar China bisa terlihat? Salah satu alasan mengapa hal tersebut sulit dilakukan adalah warna dari tembok ini tidak terlalu kontras dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
-
Dimana Tembok Besar China berada? Ketika tembok wilayah Ming dibangun antara tahun 1368 dan 1644, dengan ciri khas tembok bata tinggi dan bentengnya, para pekerja sering menggunakan tanah yang dipadatkan – tanah, kerikil, dan bahan alami lainnya – sebagai bahan bangunan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
Teknik ini merupakan contoh pertama dari metode yang digunakan untuk menganalisis data arkeologi dari Tembok Besar China.
Kromatografi merupakan proses untuk mengurai material menjadi bagian-bagian komponen dengan cara melarutkannya ke dalam cairan pelarut dan membawanya melalui suatu sistem yang akan menangkap dan memisahkan komponen-komponennya.
Sistem ini mungkin berbeda tergantung eksperimennya, tetapi sistem kromatografi yang paling dikenal adalah kertas pengubah warna yang menghasilkan garis horizontal pada uji antigen Covid-19.
Para ilmuwan memanfaatkan bahan-bahan yang terpelihara dengan baik untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang sejarah lokal. Sebagai contoh, peneliti mengamati perubahan iklim regional menyebabkan “perubahan hidrologi air permukaan yang signifikan” terjadi hanya setelah Dinasti Song (1160 M).
Perubahan iklim
Penelitian ini mendukung teori arkeologi yang berspekulasi bahwa bagian tertentu dari tembok tersebut telah diubah atau diperbaiki lama setelah dibangun.
Bagian Tembok Besar China yang paling terkenal dibangun pada masa Dinasti Ming di abad ke-15 M terbuat dari batu bata dan batu; namun, ini hanya bagian dari jaringan yang membentang di China utara yang berisi berbagai macam bahan bangunan.
Bagian yang berasal dari tahun 475 SM dibangun menggunakan bahan lokal seperti alang-alang dan kayu, atau tanah berkerikil.
"Serangkaian benteng daya tarik dan benteng tanah didirikan setelah penyatuan China pada 221 SM," kata para peneliti, seperti dikutip laman The Jerusalem Post.
Pertahanan
Tujuannya, kata para peneliti, melindungi negara bagian Xiongnu dan Xianbei utara. Pertahanan ini sangat penting pada abad ke-2 SM untuk memperluas wilayah Dinasti Han ke perbatasan barat, termasuk Provinsi Xinjiang dan Gansu saat ini, tempat penelitian dilakukan. Makalah ini menekankan potensi material tersebut sebagai arsip biogeokimia yang berharga untuk mempelajari ekosistem dan hidrologi yang diubah manusia.”