Tembok Besar China Ternyata Punya Celah-Celah Misterius, Arkeolog Penasaran Apa Fungsinya
Celah-celah ini awalnya diduga berfungsi untuk pertahanan, tapi ternyata keliru.
Celah-celah ini awalnya diduga berfungsi untuk pertahanan, tapi ternyata keliru.
-
Bagaimana ilmuwan teliti tembok besar china? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Dimana tembok besar china di teliti? Para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature, memeriksa susunan kimia dari alang-alang yang dikumpulkan dari bagian kuno Tembok Besar yang terletak di Gansu dan Xinjiang.
-
Bagaimana Tembok Besar China bisa terlihat? Salah satu alasan mengapa hal tersebut sulit dilakukan adalah warna dari tembok ini tidak terlalu kontras dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
-
Dimana Tembok Besar China yang ditemukan artefak kuno? Benda-benda ini ditemukan di bagian Jiankou di Distrik Huairou, Beijing utara dalam proyek arkeologi yang berlangsung sejak April lalu.
-
Dimana Tembok Besar China berada? Ketika tembok wilayah Ming dibangun antara tahun 1368 dan 1644, dengan ciri khas tembok bata tinggi dan bentengnya, para pekerja sering menggunakan tanah yang dipadatkan – tanah, kerikil, dan bahan alami lainnya – sebagai bahan bangunan.
-
Apa yang diteliti ilmuwan dari tembok besar? Material organik yang digunakan untuk membangun segmen dan menara suar Tembok Besar China mengandung lebih banyak data lingkungan dan ilmiah daripada yang dipahami sebelumnya.
Tembok Besar China Ternyata Punya Celah-Celah Misterius, Arkeolog Penasaran Apa Fungsinya
Bagian misterius dari Tembok Besar China yang penuh rahasia telah terungkap berkat survei intensif selama bertahun-tahun. Namun ternyata setelah dilakukan penelitian baru, malah muncul lebih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait bagian misterius tersebut.
Tim arkeolog dari Universitas Ibrani Yerusalem dan Universitas Nasional Mongolia telah meneliti bagian Tembok Besar sepanjang 405 kilometer di Mongolia Timur. Bagian yang diteliti ini disebut Lengkungan Mongolia, yang sejarah dan fungsinya masih misterius.
Sumber: Vice
Penelitian sebelumnya yang berbasis pada teks-teks kuno menyatakan Lengkungan Mongolia itu kemungkinan berfungsi untuk pertahanan. Tetapi bukti baru yang ditemukan selama penelitian membantah hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian terbaru, yang diterbitkan pada Desember 2023 dalam Journal of Field Archaeology, bertujuan untuk memahami mengapa dan bagaimana Tembok Besar China dibangun dan apa dampaknya terhadap sosial, politik, dan ekonomi pada masa itu.
Salah satu bagian penelitian ialah memetakan lengkungan tersebut menggunakan citra satelit dari Google, Bing, sistem informasi geografik (GIS), dan citra, gambar mata-mata Amerika Serikat dari tahun 1960-an, atlas China, dan peta Soviet.
Foto: FUNG, GANTUMUR ET. AL.
Pemetaan ini dianggap langkah krusial karena menurut para peneliti, bagian dari Tembok Besar ini dan struktur terkait lainnya "tidak dikenal atau tidak terdokumentasi secara lengkap dan tidak akurat dalam literatur yang ada.”
Dikombinasikan dengan survei ekstensif dan terperinci yang dilakukan di lapangan dan dengan drone, para peneliti menggambarkan tembok itu tingginya mencapai 1,5 meter, lebarnya 2,5 meter di bagian atas dan melebar hingga hanya 14 meter di dasarnya. Sebuah parit membentang di sepanjang sisi utara dan 34 bangunan menghiasi bentangan tembok. Sekitar seperempat dari tembok sepanjang 405 kilometer itu terdiri dari celah-celah.
Dibandingkan dengan bagian Tembok Besar yang membentang di selatan, Lengkungan Mongolia ini tampak tidak menarik dan menurut para peneliti tampak hanya seperti "tumpukan tanah".
Foto: FUNG, GANTUMUR ET. AL.
Menurut para peneliti, Lengkungan Mongolia ini bukan berfungsi untuk pertahanan atau pertempuran, tapi untuk memindahkan atau menyeberangkan hewan atau manusia di sepanjang aliran sungai di dekat Tembok Besar. Para peneliti juga menduga, Lengkungan Mongolia ini digunakan untuk mengumpulkan pajak atau mengawasi kemana warga sipil bermigrasi.
Dan sebagian besar celah yang mereka identifikasi bukan berasal dari tembok yang semakin memudar, melainkan tidak pernah dibangun sejak awal. Celah tersebut terlalu lebar untuk pergerakan manusia atau hewan, sehingga penulis masih belum yakin apa tujuannya.
Belum jelas juga kapan bagian itu dibangun. Teks sejarah dari Dinasti Liao (Liaoshi) dan Jin (Jinshi) memperkirakan bagian itu dibangun antara abad ke-11 dan ke-13, tetapi tidak ada bukti arkeologis yang memperkuat dugaan ini.
Peneliti saat ini berencana melakukan uji penggalian lengkungan dan tembok tersebut, untuk memastikan kapan dibangun, berapa panjangnya, dan apa fungsinya. Para peneliti juga menggunakan teknologi pemetaan yang lebih canggih, termasuk fotografi yang bisa menangkap banyak panjang gelombang cahaya yang berbeda, untuk mengetahui lebih banyak tentang celah misterius tersebut.